Meski begitu, lelahnya terbayar saat selang bensin masuk ke dalam tangki pendam SPBU
BACA JUGA:Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Pemulihan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
BACA JUGA:Respons Cepat! 15 Personel Rescue SAR Palembang Diterjunkan Tangani Banjir Sumbar
Muzammil meyakini bahwa misi tersebut adalah bentuk nyata kebermanfaatan.
“Tetap semangat untuk semua yang bertugas, bahwa yang kita lakukan pada hari ini adalah sebuah manfaat di kemudian hari,” ujarnya.
Semangat yang sama juga terpancar dari Reza Andhika (31). Baginya, pekerjaan sebagai penghantar energi memiliki arti yang lebih dalam.
“Kepercayaan itu ada karena dedikasi kita dalam menjalani pekerjaan, dan ini menjadi sebuah kebanggaan untuk bisa membantu masyarakat,” ucap Reza.
BACA JUGA:Pemkab Muba Galang Donasi untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera
BACA JUGA:Meski Terisolir Banjir Bandang, BRI Tetap Layani Nasabah Berkat Koneksi Satelit
Ia menuturkan bagaimana rute penyaluran yang biasanya selesai dalam hitungan jam kini harus ditempuh jauh lebih lama.
Hal ini bukan sekadar membawa BBM, tetapi membawa harapan warga agar kendaraan logistik berjalan, mesin evakuasi bergerak, hingga pemulihan ekonomi lokal kembali bertumbuh.
“Kami harus tetap menghantarkan energi yang tak boleh terputus untuk masyarakat,” ungkap Reza.
Untuk diketahui, jalur utama menuju Bireuen dari FT Lhokseumawe lumpuh total, maka jalur darurat dari FT Krueng Raya diaktifkan.
BACA JUGA:Pertamina Apresiasi Aturan Baru Gubernur Sumsel soal Pengisian Solar Subsidi di SPBU Kota Palembang
Namun jalur darurat utama berupa jembatan terputus akibat lumpur dan material kayu, maka jalan alternatif dari jalur darurat menjadi satu-satunya jalan menuju Bireuen.