“Hari pertama kami fokus membuka akses menuju Puskesmas sekaligus melakukan pembersihan tahap awal dan pengeluaran barang-barang terdampak,” ujar Ridha yang dalam kesehariannya merupakan Operator I HVU II, Kilang Pertamina International Refinery Unit III Plaju.
BACA JUGA:Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan, Salurkan Bantuan Sosial untuk Masyarakat Aceh Tamiang
BACA JUGA:Kapolri Tinjau Posko Pengungsian di Aceh Tamiang, Salurkan Bantuan ke Korban Bencana
Lalu pada hari kedua dilanjutkan dengan pembersihan lumpur di seluruh area fasilitas.
Dan pada hari ketiga akan dilakukan pembersihan akhir sekaligus penyerahan genset untuk mendukung operasional layanan kesehatan,” ujar Ridha.
Puskesmas menjadi satu titik utama untuk menjaga kesehatan warga, terlebih memasuki hari ke-18 pascabencana.
Keluhan kesehatan masyarakat mulai meningkat, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), ruam kulit, diare, serta luka terbuka akibat benturan maupun terkena benda tajam.
BACA JUGA:Jangan Tak Tahu! Tol Sigli–Banda Aceh Resmi Dibuka Fungsional, Cek Jadwal Lengkapnya di Sini
BACA JUGA:Respons Cepat: Bantuan Kemenkeu Peduli Mengalir ke Aceh Utara dan Bireuen
Kelompok lanjut usia juga membutuhkan akses obat-obatan secara rutin.
“Karena itu, penting bagi kami untuk segera membantu pemulihan layanan kesehatan di lokasi ini. Tidak hanya untuk penanganan medis awal, tetapi juga untuk mendata kondisi kesehatan warga terdampak agar bantuan dapat diberikan secara tepat sasaran,” tambahnya.
Fairul Anwar, Satuan Pengamanan Puskesmas Rantau, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diterima pascabencana.
“Kami benar-benar berterima kasih kepada Relawan Pertamina Peduli dan Pertamina. Di kondisi seperti ini, bantuan yang datang sangat berarti buat kami,” ungkap Fairul.
Dari membuka akses, membersihkan puskesmas, sampai bantuan air bersih dan genset, semuanya sangat membantu supaya Puskesmas Rantau bisa cepat dipakai lagi oleh warga yang butuh berobat.