Mengenal Tradisi Rebo Wekasan, Tolak Sial di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar
Mengenal Tradisi Rebo Wekasan, Tolak Sial di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar --Freepik
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Ada Pencairan Bansos PKH dan BPNT Masuk Rekening KPM Hari Ini, Periksa KKS mu Ya
Tradisi ini masih eksis perhelatannya di seluruh pelosok Jawa, akan tetapi dengan aktivitas yang berbeda-beda pula dalam pelaksanaannya.
Salah satunya yang dapat kita saksikan di Lapangan Jejeran, Wonokromo, Kabupaten Bantul.
Prosesi upacara biasanya diawali dengan kirab menggotong tumpukan lemper dalam jumlah banyak yang dibawa dari depan masjid dan diarak keliling desa.
Selanjutnya makanan ini dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan.
BACA JUGA:5 Senjata Tradisional Masyarakat Aceh, Ada Siwah dan Rencong
Lemper adalah salah satu makanan ringan tradisional lokal yang terbuat dari beras ketan yang diisi dengan daging ayam atau sapi.
Setelah kirab selesai, dilanjutkan dengan doa bersama-sama di lapangan Jejeran.
Lain halnya dengan daerah Banten dan Tasikmalaya, peringatan Rebo Wekasan dilakukan dengan mengadakan doa bersama khusus pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Adapula gelarannya di wilayah selatan Jawa Tengah yaitu Cilacap, kenduri ini meliputi Sedekah Ketupat atau Kupat yaitu tradisi pemberian ketupat kepada orang yang tidak mampu.
Pada tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu 13 September lalu.
Upacara Rabu Pungkasan merupakan bagian dari Warisan Budaya Tak Benda yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
