Baru dan Pertama di Sumsel, Kawasan Perikanan Terintegrasi Ada di Sungai Gerong
Baru dan Pertama di Sumsel, Kawasan Perikanan Terintegrasi Ada di Sungai Gerong -Kilang Pertamina Plaju-
Aktivitas dua Pokdakan ini terpantau masih berkontribusi pada pemenuhan permintaan patin di Sumatera Selatan.
Sebagai contoh, 3 September 2024 lalu, Sukamto, ketua Pokdakan Barokah, telah memanen 25 kg ikan patin dari kolam tanahnya, dan dijual dengan harga Rp18.000/kg.
BACA JUGA:Jakarta Pusat Punya Mall Tertinggi di Indonesia, Anggarannya Super Fantastis Rp6,5 Triliun
BACA JUGA:Karena Followers Tembus 2,7 Juta, Teman Justin Hubner Iri Ingin Masuk Tim Garuda
Sebelumnya (27/8/2024), Pokdakan Tunas Makmur Desa Sungai Gerong memanen 80 kg patin dengan harga yang sama.
Mitigasi Kepunahan Biodiversitas Ikan Lokal
Melalui program TJSL Belida Musi Lestari, Kilang Pertamina Plaju fokus pada isu biodiversitas (keanekaragaman hayati) perikanan khas Sumsel.
Seperti Belida (Chitala Lopis & Notopterus notopterus) yang kini terancam punah.
BACA JUGA:MANTAP! Karhutla Sumsel Sudah Padam BPBD Sumsel Terus Lakukan Patroli
BACA JUGA:Viral Percakapan yang Diduga Ketua PPK dan Panwascam Sekayu Bahas Dukungan ke Paslon
Dimana saat ini, bersama Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), Pertamina telah mengkonservasi sebanyak 273 ikan Belida.
Selain itu, untuk memitigasi dan mencegah ikan-ikan lokal Sumsel lain agar tak mengalami ancaman kepunahan seperti Belida, dilakukanlah budidaya dalam kawasan perikanan terintegrasi.
Seperti yang saat ini dilakukan oleh Pokdakan Barokah dan Tunas Makmur di Sungai Gerong.
Dua Pokdakan ini turut pula menjadi ekosistem pendukung konservasi dengan menyediakan pakan hidup untuk konservasi ikan Belida.
BACA JUGA:Pertamina Gelar Bright Gas Cooking Class di Palembang, Tingkatkan Kualitas dan Keamanan Memasak
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
