Banner Honda PCX

RESMI! Pemkot Palembang Larang Warga untuk Live Streaming Diatas Jembatan Ampera

RESMI! Pemkot Palembang Larang Warga untuk Live Streaming Diatas Jembatan Ampera

live streaming diatas ampera--Sumatera Ekspres Disway

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kini Pemerintah Kota (Pemkot) PALEMBANG, Sumatera Selatan (Sumsel), melarang warga live streaming media sosial di atas Jembatan Ampera yang biasa dilakukan sejumlah konten kreator saat malam hari.

Dalam penjelasan dari kepala Bidang Penertiban Umum Satpol-PP Palembang Cherly Panggar Besi di Palembang pada hari Rabu

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mulai membubarkan para konten kreator live streaming di Jembatan Ampera tersebut sejak semalam.

Lalu Ia juga menjelaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai respons atas gangguan ketertiban umum yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut, terutama terhadap arus lalu lintas kendaraan di sekitar lokasi.

BACA JUGA:Jalur Pendakian Gunung Dempo Melonjak Ramai, Total 321 Pendaki Mendaftar Dari 1 Mei

BACA JUGA:Cair Bulan Juni 2025, Ini Deretan Komponen Gaji 13 Pensiunan PNS

"Nah Ini menjadi atensi langsung dari Wali Kota Palembang yang disampaikan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang," katanya.

Tak hanya itu ia juga menjelaskan bahwa kegiatan itu, khususnya yang melibatkan aksi bernyanyi atau menari di atas jembatan Sangatlah berpotensi membahayakan keselamatan serta mengganggu kelancaran lalu lintas.

Lalu Cherly juga mengungkapkan bahwa Pemkot Palembang tidak anti terhadap aktivitas para konten kreator. 

Malah ia menegaskan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi berbagai bentuk kreativitas warga, termasuk dalam membuat konten di media sosial.

BACA JUGA:Tawarkan Energi Positif, Inilah Khasiat Utama Batu Akik Ruby yang Paling Diincar Para Kolektor

BACA JUGA:Pengen Dapat Uang Jajan Tambahan? Segera Claim Saldo DANA Gratis Sebesar Rp50 Ribu, Begini Caranya

Tapi ia juga mengingatkan bahwa aktivitas tersebut dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan ketertiban umum.

“tentunya Kami sangat menghargai kreativitas masyarakat, tapi kami mengimbau agar para konten kreator bisa memilih lokasi yang lebih representatif untuk membuat konten," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait