Banner Honda PCX

Sudah Berjalan 4 Tahun, Pembangunan Bendungan di NTT Bernilai Rp 1,62 Triliun Baru Capai 80 Persen

Sudah Berjalan 4 Tahun, Pembangunan Bendungan di NTT Bernilai Rp 1,62 Triliun Baru Capai 80 Persen

Progres Pembangunan Bendungan di Provinsi NTT Terus di Kebut Kementerian PU. -Foto Kementerian PU-

Dengan rincian daerah irigasi kira seluas 454 hektar, Mbay kanan 3.835 hektar, serta 1.951 hektar. 

" Bendungan ini akan memanfaatkan aliran sungai Aesesa agar suplai bendungan bisa optimal. 

BACA JUGA:Inilah Bendungan Raksasa di Sulawesi Utara Senilai Rp2.026 Triliun, Mampu Irigasi Lahan 2.200 Hektar

BACA JUGA:Prabowo Bangun Bendungan Baru di Jawa Barat, Biayanya Capai Rp3,7 Triliun

Sehingga intensitas tanam dan hasil panen tiap tahun bisa meningkat,"imbuhnya.

Selain sebagai sumber irigasi, Bendungan Mbay juga akan menyuplai air baku sebesar 205 liter per detik bagi masyarakat Kabupaten Nagekeo.

Serta mereduksi potensi banjir Sungai Aesesa hingga 498,85 m3 per detik. 

Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di area seluas 320 hektare.

BACA JUGA:Dibangun dengan Anggaran Rp2,7 Triliun, Bendungan Temef di NTT Ini Bisa Tampung 45,79 Juta m3

BACA JUGA:MOLOR! Proyek Bendungan Rp1,4 Triliun di NTB Dipatok Rampung Akhir Tahun 2024

"Kita sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mencapai swasembada pangan. 

Salah satu contohnya adalah pembangunan bendungan yang kemudian disalurkan melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier langsung ke lahan pertanian," pungkasnya.

Penyelesaian bendungan yang akan dilengkapi dengan jaringan irigasi.

Diharapkan dapat mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan dan swasembada air di Indonesia

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: