HKI Fokus pada 3 Pilar dalam Realisasi 40 Program TJSL 2024, Ini Rinciannya
HKI melakukan program ESG salah satunya dengan menerapkan recycling melalui pengolahan kertas bekas menjadi kalender dan buku agenda HKI. -HKI-
Selanjutnya, emberian beasiswa kursus komputer untuk anak panti asuhan, pembangunan daycare di lingkungan Hutama Karya.
Kemudian, gerakan Literasi Pustaka di Lampung, serta peningkatan sarana belajar mengajar di sekolah reguler dan disabilitas.
Selain itu, HKI juga berpartisipasi dalam peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberian alat pemeriksaan kesehatan untuk Puskesmas di Pekanbaru, Riau.
BACA JUGA:Dukung Asta Cita Prabowo – Gibran, Awali 2025 Ini yang Dilakukan Hutama Karya
BACA JUGA:Hutama Karya Pastikan Pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung Rampung Tahun Depan
Pilar Ekonomi
Pada pilar ekonomi, HKI berkolaborasi bersama Yayasan Berdaya Menembus Batas (YBMB) untuk menyelenggarakan program pelatihan bagi UMK yang dimiliki oleh penyandang disabilitas di tiga kota, yaitu Medan, Pekanbaru, dan Jombang untuk memaksimalkan peluang bisnis di era digital saat ini.

HKI melakukan program pembinaan UMK kerajinan batik dan ecoprint yang berlokasi di Dusun Karangrejek, Gunung Kidul, Yogyakarta.-HKI-
Tidak hanya itu, diselenggarakan pula program pemagangan bagi teman-teman disabilitas di kota yang sama selama enam bulan dengan tujuan untuk menghadirkan kesempatan kerja yang inklusif.
Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, HKI juga melakukan program pembinaan UMK kerajinan batik dan ecoprint yang berlokasi di Dusun Karangrejek, Gunung Kidul, Yogyakarta.
BACA JUGA:Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Hutama Karya Raih Gelar Informatif 3 Tahun Berturut-turut
BACA JUGA:Kinerja Keuangan Positif, dalam 5 Tahun Aset Hutama Karya Naik 81,51 persen
HKI bersama UMK Serodja Widji Batik menyelenggarakan pelatihan membatik tulis dan cap dengan mengusung motif khas desa untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas produksi batik.
Sejalan dengan semangat korporasi untuk Bangun Kemudahan, HKI juga berkomitmen menciptakan kemudahan akses dengan membangun Jembatan Gantung Durian Sakok Padang Pariaman sepanjang 37 meter.
Terletak di Nagari Tandikat, Kabupaten Padang Pariaman, jembatan ini dibangun untuk menggantikan jembatan kayu sebelumnya yang sudah lapuk untuk digunakan.
Dengan adanya jembatan tersebut, kini masyarakat Nagari Tandikat tidak lagi harus mengambil jalan memutar dengan waktu tempuh yang lebih lama untuk berpindah dari satu sisi sungai ke sisi seberang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
