Banner Honda PCX

Francesco Acerbi mundur dari skuat Italia 'Tidak Ada Rasa Respect'

Francesco Acerbi mundur dari skuat Italia 'Tidak Ada Rasa Respect'

Merasa tidak mendapat rasa respect dari Timnas Italia, Francesco Acerbi akhirnya meninggalkan Skuat Italia--IG/@francescoacerbi88

PALPRES.COM - Francesco Acerbi telah menarik diri dari skuat Italia untuk kualifikasi Piala Dunia mendatang karena kurangnya rasa respect.

Keputusannya diambil satu hari setelah kekalahan telak 5-0 Inter dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions.

Acerbi tampil sejak menit awal pada laga tersebut, menjadi pemain tertua kelima yang tampil sebagai starter di final Piala Eropa/Liga Champions, dengan usia 37 tahun dan 110 hari.

Sang pemain bertahan belum pernah tampil untuk tim nasional sejak November 2023.

BACA JUGA:Kemana Tujuan Klub Utama Alejandro Garnacho Jika Pergi Tinggalkan Manchester United?

BACA JUGA:Massimiliano Allegri Kembali – Siapkah AC Milan Tampil Membosankan Demi Gelar Juara?

Ia tampil mengesankan untuk Inter pada fase-fase akhir musim ini, mencetak gol penyeimbang pada kemenangan di leg kedua babak semifinal Champions League atas Barcelona.

Penampilan yang membuat ia dipanggil kembali ke dalam skuat asuhan Luciano Spalletti.

Namun, dalam sebuah unggahan di media sosial, Acerbi mengumumkan keputusannya, dengan mengatakan: “Setelah pertimbangan yang mendalam, saya memberi tahu CT hari ini bahwa saya tidak akan menerima panggilan ke tim nasional.

“Ini bukan pilihan yang saya ambil dengan mudah karena mengenakan seragam biru selalu menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi saya. Namun, saya merasa bahwa, mengingat kejadian-kejadian baru-baru ini, kondisi untuk melanjutkan jalan ini secara damai tidak ada.

BACA JUGA:Berapa Nomor Punggung Potensial Liam Delap di Chelsea?

BACA JUGA:Simone Inzaghi Menerima Kekalahan Inter di Final Liga Champions

“Saya tidak mencari alibi atau bantuan, saya menuntut rasa respect. Dan jika respect itu kurang dari mereka yang seharusnya memimpin sebuah kelompok, maka saya lebih memilih untuk minggir.

“Saya selalu memberikan segalanya, namun saya tidak tinggal di tempat yang tidak lagi saya inginkan, dan sudah jelas bahwa saya bukan bagian dari proyek ini. Ini adalah keputusan saya, tetapi tidak final dan tidak ditentukan oleh kemarahan, apalagi 'depresi' karena kalah di final Liga Champions, tetapi hanya karena kebutuhan untuk mundur.”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait