Barcelona Terancam Hukuman Luar Biasa di Liga Champions
Barcelona klub tempat Lamine Yamal berisiko terkendala di Liga Champions musim depan.--IG/@lamineyamal
PALPRES.COM - Barcelona berpotensi menghadapi berbagai sanksi dari UEFA di Liga Champions musim depan termasuk pengurangan poin setelah diduga melanggar peraturan keuangan kompetisi untuk kedua kalinya, menurut laporan.
Raksasa Catalan ini telah terjerat dalam ketidakpastian finansial selama bertahun-tahun.
Biaya gaji yang melonjak menghancurkan klub setelah pandemi coronavirus menghilangkan sejumlah sumber pendapatan.
Barcelona telah menggunakan berbagai metode tidak konvensional untuk terus berbelanja di bursa transfer, termasuk mendatangkan “palancas”.
BACA JUGA:Pujian Setinggi Langit Pep Guardiola Kepada Lamine Yamal
'Leverage keuangan' ini pada dasarnya membuat klub menjual pendapatan masa depan untuk mendapatkan dana tunai segera.
Misalnya, Barcelona mendapatkan €267 juta ($303,7 juta) dengan menandatangani kesepakatan untuk 10% hak siar mereka selama 25 tahun ke depan pada 2022.
Juara La Liga ini mencoba memasukkan pendapatan tersebut untuk menghindari pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) UEFA, yang mengizinkan kerugian maksimum €200 juta ($227,5 juta) dalam tiga tahun.
Namun, mereka dituduh melaporkan keuntungan secara salah.
BACA JUGA:Barcelona dan Aston Villa Mengaku Tertarik Merekrut Penjaga Gawang Real Sociedad
BACA JUGA:Piala Super UEFA 2025 Pertemuan Dua Jawara Liga Champions vs Liga Eropa
UEFA menilai bahwa ini adalah “keuntungan dari penjualan aset tak berwujud” dan oleh karena itu tidak dapat dipertimbangkan dalam perhitungan FFP.
Barcelona dikenai denda €500.000 ($570.000) pada Oktober setelah banding mereka ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) ditolak, dan The Times mengklaim bahwa mereka kembali melanggar batasan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
