Honda

Museum Negeri Sumsel Terima Hibah Baju Angkinan dari Ketua AGSI Sumsel

Museum Negeri Sumsel Terima Hibah Baju Angkinan dari Ketua AGSI Sumsel

PALPRES COM Kepercayaan masyarakat untuk menyimpan benda bernilai sejarah kepada Museum Negeri Sumatera Selatan Sumsel Balaputra Dewa terus meningkat Kali ini pengelola Museum Negeri Sumsel menerima hibah baju Angkinan dari Merry Hamraeny SPd MM Baju yang sudah ada sejak turun temurun dari keluarga ini dipercayakan oleh Guru Sejarah di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 10 Palembang itu kepada pengelola museum untuk merawatnya sekaligus menjadi bahan edukasi kepada pengunjung Diakui Merry baju tersebut merupakan warisan dari orang tua yang menjadi pakaian pengantin pada 1960 silam Baju itu juga digunakannya saat menikah pada 1989 Histori baju ini sangat panjang waktu itu belum ada nama dan selanjutnya baru disematkan nama Angkinan untuk baju ini kata Merry yang kini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia AGSI Sumsel usai menyerahkan hibah baju Angkinan miliknya kepada Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel H Chandra Ampayadi di sela pembukaan Lomba Cerdas Cermat Museum Tingkat Provinsi Sumsel di Auditorium Museum Negeri Sumsel Rabu 18 5 2022 Keistimewaan Baju Angkinan Terletak pada Benang Emas Merry menjelaskan keistimewaan baju Angkinan ini terletak pada benang emas yang mempercantik pakaian adat tersebut Keindahan baju ini sempat dipakai saat Simposium Nasional AGSI di Palembang beberapa waktu lalu Benang emas yang masih bagus itu yang membuat saya tertarik sehingga punya keinginan untuk merawatnya Namun saya sendiri belum tentu bisa merawatnya Untuk itulah dengan rasa kesadaran saya berinisiatif pakaian pengantin ini saya serahkan kepada negara dalam hal ini adalah Museum Negeri Sumsel akunya Dia menjelaskan usia baju Angkinan ini sudah ada sejak 1960 Meski saat itu belum ada nama baju ini diklaim berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu OKU Timur Prediksi saya baju ini berasal dari Kayuagung Ogan Komering Ilir OKI Namun karena OKI dan OKU berdekatan sehingga wajar saja kalau milik OKU Timur Mungkin ini perlu penelitian lebih lanjut ucapnya Terlepas dari itu sambung Mery baju ini bisa masuk ke dalam Cagar Budaya karena usianya lebih dari 60 tahun Untuk itulah pihaknya mempercayakan Museum Negeri Sumsel untuk merawat baju bernilai sejarah ini Baju ini sudah ada sebelum ibu saya menikah dan kini umur ibu saya menginjak 80 tahun Saya berharap baju ini bisa terus terawat sehingga bisa menjadi bahan edukasi bagi masyarakat saat ini harapnya Selain Merry seorang pengurus AGSI Sumsel lainnya yang juga guru di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 51 Palembang yakni Anna Maria SPd turut menghibahkan 2 barang pribadinya yang berusia tua dan bernilai sejarah Antara lain mesin jahit dan kotak uang kuno DVI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: