Sidak Pabrik Sawit, Wabup Berharap Harga Stabil
PALPRES COM Bupati Banyuasin H Askolani Jasi tidak menghendaki kebijakan pemerintah pusat menyetop ekspor CPO Crude Palm Oil mematikan perekonomian petani kelapa sawit Untuk itu ia memerintahkan Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono memimpin langsung inspeksi mendadak sidak di sejumlah pabrik kelapa sawit bareng Organisasi Perangkat Daerah OPD terkait Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Sumsel harga Tandan Buah Segar TBS di Sumatera Selatan Rp3 639 kg Tetapi dari hasil sidak yang dilakukan oleh tim Pemkab Banyuasin didapati beberapa variasi harga berkisar Rp2 000 kg hingga Rp3 000 kg Selisih ini menurut Wabup dikarenakan ada ongkos angkut dari petani ke pabrik Kalau petani menjual sendiri dan mengantarkan langsung ke pabrik maka mendapatkan harga berkisar Rp2 500 kg sampai Rp3 000 kg Tetapi jika melalui pengepul harganya di bawah itu Kita tentunya berharap harga CPO terus stabil agar kesejahteraan petani meningkat dan kelangkaan minyak goreng tidak terjadi lagi Tentunya dengan harga yang terjangkau ujar Slamet Somosentono Wabub menegaskan kepada pimpinan pabrik sawit agar membeli sawit petani sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah Yaitu Rp3 639 kg untuk wilayah Sumsel Kalau dibeli di bawah harga itu maka harga di petani melalui pengepul bisa di bawah Rp2 000 kg Sidak ini dilakukan di dua pabrik CPO yakni PT KAM dan PT SAL Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Koperindag Banyuasin Erwin Ibrahim menambahkan di wilayah Banyuasin terdapat beberapa koperasi produsen yang bekerja sama dengan perusahaan sawit untuk mengembangkan perkebunan plasma sawit Ada tiga level pengusaha yang bersentuhan dengan CPO Pertama adalah pengusaha yang punya pabrik kelapa sawit kebun dan refinery pabrik pemurnian Kedua pengusaha yang punya kebun dan punya pabrik Ketiga pengusaha yang cuma punya pabrik Pengusaha level satu dan dua mayoritas punya petani mitra ada yang berbentuk plasma Kemudian ada juga kelompok petani tertentu atau mandiri Serta dapat bermitra dengan perusahaan level satu atau level dua terangnya Pengusaha level ketiga katanya karena tidak punya kebun sendiri bahan baku pabriknya 100 persen bergantung pada pasokan dari pengepul atau tengkulak Menurut pihak pabrik kelapa sawit harga memang bervariasi Namun mereka memprioritaskan sawit dari petani plasma melalui koperasi Sebagai dinas yang membina koperasi kami berharap harga yang diberikan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah ucapnya Turut mendampingi Wabup sidak Asisten II M Yusuf Kepala Disbunnak Edil Fitri Kepala Diskominfo Noffaredy Kabag Kerjasama Pujianto dan beberapa pejabat lainnya BUD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: