Pupuk Bersubsidi di Ogan Ilir Menghilang
PALPRES.COM- Memasuki musim tanam, para petani di Kabupaten Ogan Ilir mulai mengeluhkan hilangnya pupuk bersubsidi. Sedangkan para petani tidak sanggup mengganti dengan pupuk nonsubsidi yang harganya mahal.
Menurut keterangan beberapa Kelompok Tani di Ogan Ilir, keberadaan pupuk subsidi seperti pupuk urea dan phonska selalu terjadi setiap tahunnya. Diduga penyaluran pupuk subsidi kepada kelompok tani tidak terbuka, sehingga penyaluran tidak merata.
Meskipun penyaluran pupuk subsidi tersedia melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), namun stoknya terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan para petani.
Banyaknya persyaratan bagi petani yang ingin mendapatkan pupuk subsidi tersebut, membuat petani mulai kehilangan kesempatan untuk mendapat jatah pupuk subsidi. Sedangkan untuk beli pupuk nonsubsidi harganya mahal.
Kumayadi (49), petani Cabai terpaksa membeli pupuk nonsubsidi, meskipun mahal. Menurut dia, menggunakan pupuk nonsubsidi, biaya sarana prasarana produksi yang dikeluarkan para petani meningkat, dampaknya pendapatan petani berkurang.
"Di pasaran semua jenis pupuk non subsidi mengalami kenaikan harga, ditambah jenis pupuk phonska langka di pasaran bahkan menghilang dan harga obat-obat pertanian melambung tinggi," terangnya.
Selain pupuk, petani juga membutukan obat-obatan pertanian yang harganya juga mahal, seperti obat semprot untuk membasmi hama dan rumput. Harga obat semprot di pasaran berkisar Rp 80 ribu hingga 100 ribu per liter.VIV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: