Honda

Ini Penyebab Harga Telur Meroket di Ogan Ilir

Ini Penyebab Harga Telur Meroket di Ogan Ilir

PALPRES.COM - Hingga saat ini belum ada penurunan harga telur ayam, sejak beberapa bulan lalu mengalami kenaikan. Tak pelak, ini menuai masalah dari sebagaian besar masyarakat terutama bagi pelaku UMKM yang menjadikan telur sebagai bahan dasar produksinya. 

Kenaikan harga telur yang melambung tinggi hingga mencapai Rp 28-30 ribu perkilo dari harga awalnya Rp 22 ribu pada awal Mei lalu sangat menyulitkan masyarakat ditengah berbagai jenis komoditi lainya juga yang naik dengan harga selangit. 

Salah seorang pedagang di pasar tradisional Indralaya, Sudir, mengatakan, kenaikan telur ini lantaran belum ketersediaan stok dari pemasok. 

"Biasanya menjelang selesai lebaran, ayam petelur dari kandang banyak diganti dengan ayam baru yang masih muda. Karena itu, produksi telurnya masih belum maksimal,"ujar Sudir, Rabu (15/06/2022) 

Selain itu, harga pakan ayam juga kian melambung. Sehingga, mempengaruhi harga telur di pasaran. 

Dengan melonjaknya harga telur tersebut, Sudir mengaku beberapa waktu terakhir sejak kenaikan harga telur, membuat telur daganganya menjadi sepi pembeli. 

"Biasanya, dalam sehari bisa laku 2 peti telur, sekarang untuk jual 1 peti saja sudah susah. Harga telur mahal, pembeli juga ikut turun," keluhnya.

Salah seorang konsumen, Lina mengatakan, cukup berat mensiasati kebutuhan pangan keluarga jika sembako dan jumlah komoditi termasuk harga telur masih tinggi. 

"Telur itu kan termasuk wajib selalu dibeli, biasa beli harga Rp20an ribu, sekarang sudah Rp28ribu bahkan ada yang jual hingga Rp 30 ribu perkilo. Kalau bisa segera stabil lagi harga telur, jadi tidak mahal seperti sekarang," harapnya.VIV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: