Honda

Sungai Duren, Bukti Runtuhnya Kerajaan Palembang di Tangan Majapahit

 Sungai Duren, Bukti Runtuhnya Kerajaan Palembang di  Tangan Majapahit

PALPRES.COM – Dalam sejarah, wilayah Palembang pernah dikuasai Kerajaan Majapahit selain Kerajaan Dharmasraya dan Pagaruyung yang sama-sama di Sumatera Barat.

Di Palembang, bukti kekuasaan Kerajaan Majapahit bisa terlihat pada Prasasti Sungai Duren yang ditemukan di Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat. Keberadaan Prasasti Sungai Duren ini dinilai sebagai bukti runtuhnya Kerajaan Palembang di tangan Kerajaan Majapahit.

Baru-baru ini, Peneliti Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN) Dr. Wahyu Rizky Andhipani bersama Kepala UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) H Chandra Amprayadi kembali melakukan survei terhadap Prasasti Sungai Duren.

Meski Prasasti tersebut dijadikan salah satu bukti penaklukan Kerajaan Majapahit terhadap Kerajaan Palembang, secara tersirat prasasti tersebut tidak menyebut nama Kerajaan Majapahit.

“Intinya prasasti ini tentang penaklukan (kerajaan, red) Majapahit di Palembang. Itu aja intinya. Memang Majapahit secara tersirat tidak disebutkan nanti ada penjelasan lain,” kata Dr Wahyu.

Penaklukan Kerajaan Majapahit terhadap Kerajaan Palembang dipertegas dengan keberadaan tugu yang ada di muara Sungai Durian.

Namun demikian, kajian terhadap tugu ini perlu dilakukan secara mendalam. Sebab, keberadaan muara Sungai Durian hingga kini belum diketahui secara pasti.

“Menurut orang Lahat ada Ayiek Dehian, kemungkinan Ayiek Dehian itu yang dimaksud Sungai Durian,” asumsinya.

Walaupun keberadaan Sungai Duren tersebut masih tersembunyi, penemuan prasasti ini menceritakan sambungan sejarah dalam mengisi kekosongan sejarah antara (Kedatoan, red) Sriwijaya dengan Kerajaan Palembang sekitar abad ke-14.

“Wilayah Palembang di bawah Majapahit saat itu mempertegas bahwa orang Ulu selalu bilang keturunan dari Kerajaan Majapahit. Dengan penemuan prasasti kemungkinan besar memang iya,” jelasnya.

Dia mengaku, prasati merupakan bukti yang paling kuat untuk melihat sejarah, termasuk Kerajaan Sriwijaya. Dari prasasti juga nantinya akan membahas sejumlah identitas lainnya seperti nama raja dan kerajaannya.

“Tahun depan kita akan melakukan penelitian lanjutan. Saya juga akan membuat tim dengan melibatkan tim dari epigrafi untuk mengungkap nama-nama desa,” ujarnya. DVI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: