Honda

Ingin Hapus Stigma Negatif Waria, HW MKGR: Bukan Waktunya Lagi Bahas Gender

Ingin Hapus Stigma Negatif Waria, HW MKGR: Bukan Waktunya Lagi Bahas Gender

PALEMBANG, PALPRES.COM -Himpunan Waria (HW) MKGR Sumsel menggelar sosialisasi dan iklusi yang melibatkan keluarga. Dalam sosialisasi itu, himpunan ini membahas diskriminasi dan stigma negatif terhada Waria, termasuk respon keluarga yang salah satu anggotanya menjadi Waria.

"Kegiatan inklusi ini sengaja kita gelar dengan melibatkan keluarganya. Yang mana hal ini untuk mengetahui semua tanggapan keluarga yang salah satu dari anggota keluarganya tadi menjadi waria," ujar Ketua HW MKGR Sumsel, Heryanto disela sosialisasi dan inklusi yang digelar Himpunan Waria (HW) MKGR Sumsel di Jakabaring Sport City (JSC), Rabu (29/6).

Heryanto menjelaskan, untuk mengubah stigma dan pandangan masyarakat termasuk keluarga itu tidak mudah. Namun hal ini butuh kerja keras disertai dengan attitude atau kepribadian dari waria itu sendiri.

"Dengan attitude, setidaknya akan  mengubah paradigma di keluarga dan termasuk jua masyarakat secara meluas," ujarnya.

BACA JUGA:Empat Menteri Tegaskan Dukung Penguatan UMKM Perempuan dan Implementasi Kesetaraan Gender

Dia mengaku, keterlibatan keluarga dalam sosialisasi ini agar saling mengenal dan bersinergi dalam menerima perbedaan yang ada di keluarga tersebut. Sehingga diharapkan dapat mengubah persepsi yang ada.

"Tentu harus diakui, attitude menjadi suatu keharusan bagi waria tadi agar bisa diterima oleh masyarakat dan jua keluarga. Yang terpenting lagi, secara pribadi memperbaiki diri dan respon ke depan akan semakin baik. Sejauh ini, dari beberapa anggota komunitas tadi secara perlahan tanggapan keluarga sudah baik dan mau menerima salah satu keluarganya tadi ada perbedaan," bebernya.

Terkait bidang kesehatan, pihaknya juga menekankan kepada para waria untuk selalu konsisten memakai kondom di saat berhubungan dengan pasangan. Walaupun demikian, dirinya tidak bisa mengintervensi dan melarang karena sudah masuk ranah privasi. Walaupun demikian, karena termasuk golongan yang sangat rentan HIV/AIDS, tentu ini harus dilakukan.

"Kita hanya mampu mengingatkan untuk konsisten pakai kondom agar tidak tertular HIV/AIDS saat berhubungan intim," terangnya.

BACA JUGA:DPPKB Giatkan Pelayanan Keluarga Berencana

Sementara itu, Divisi Monitoring dan Evaluasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI Sumsel), Leo mengungkapkan, untuk tahun 2022, HW MKGR mendapatkan program Inklusi dari Bappenas yang bekerjasama dengan Australia dalam upaya mendorong kaum marjinal tadi untuk lebih maju lagi dan tidak selalu terkungkung isu-isu gender terutama di komunitas waria di Sumsel.

"Saat ini bukan waktunya lagi membahas hal ini dari sisi gender, namun lebih pada pelayanan dasar bagi warga tersebut. Mulai dari administrasi kependudukan (Adminduk), kesehatan, BPJS dan juga pendidikan. Sebab persoalan gender ini sudah masuk dalam ranah privasi dari waria itu sendiri," ungkapnya yang didampingi paralegal PKBI Sumsel, Aliyul Hidayat.

Pihaknya mengajak kepada waria ini untuk lebih proaktif dan terlibat secara langsung dalam pembangunan yang ada di daerahnya.

Termasuk juga pada pelaksanaan kepada pelayanan dasar, peningkatan perekonomian dan juga kembali ke keluarga dan mereka dapat diterima kembali oleh keluarganya. Ini semua, kata Leo, membutuhkan kerja keras dari semua kalangan termasuk juga dinas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: