Kilang Pertamina Plaju Ajak Masyarakat Keliling Kilang Lewat Program MangCik
PALEMBANG, PALPRES.COM- PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar kilang terkait operasional dan risikonya terhadap lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan itu, masyarakat diajak masuk dan berkeliling kilang yang memproduksi berbagai produk BBM itu.
Kegiatan tersebut tergabung dalam program yang dinamakan MangCik (Masyarakat Sayang dan Cinta Kilang) dan digelar setiap tahun sejak diinisiasi pada tahun 2021 dalam rangka menumbuhkan kesadaran (awareness) dan rasa memiliki (ownership) dari masyarakat sekitar terhadap keberadaan kilang dan operasionalnya.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Ahmad Adi Suhendra mengatakan bahwa program ini didesain untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam mitigasi risiko melalui pemberdayaan masyarakat.
“Kita ketahui bahwa bisnis kilang merupakan bisnis dengan risiko tinggi, maka program MangCik ini kami laksanakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pemahaman, edukasi dan sosialisasi terkait mitigasi risiko dalam keadaan darurat,” ujarnya.
BACA JUGA:Aplikasi MyPertamina Diserbu Netizen, Ratingnya Terjun Bebas Hanya 1,2
Kegiatan MangCik yang kedua kalinya ini dihadiri sebanyak 50 orang, yang terdiri dari kepala desa, lurah, dan anggota masyarakat yang aktif ini merupakan buah kolaborasi antara Kilang Pertamina Plaju dengan masyarakat di sekitar kilang.
Suhendra menjelaskan bahwa para peserta ini kedepannya akan dibentuk menjadi Satgas PATRA Siaga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketanggapdaruratan dalam memitigasi bencana alam maupun risiko operasional yang berdampak kepada masyarakat.
“Peserta MangCik itu kami ajak melihat langsung proses produksi serta dikenalkan kepada proses flaring dan bau yang mungkin dicium oleh masyarakat,” terang Suhendra.
Proses flaring sendiri adalah salah satu sistem keamanan untuk melindungi kilang dari ancaman tekanan berlebihan pada proses produksi dengan cara membakar kelebihan gas. Tujuan gas tersebut dibakar agar tidak terjadi pencemaran udara dan tidak lepas ke atmosfer.
Selain itu paparnya, peserta MangCik juga dikenalkan kepada bunyi sirine dan risiko bahaya operasional kilang, yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Untuk itu juga, para masyarakat itu juga diedukasi dan diberi pemahaman tentang fungsi papan jalur evakuasi dan titik kumpul yang dipasang di sekitar perusahaan.
Salah satu peserta yang ikut dalam kegiatan MangCik, Junaidi (45) mengaku selama lebih dari 40 tahun tinggal di Plaju, baru kali ini berkesempatan melihat langsung kilang yang usianya sudah lebih dari seabad berdiri itu.
“Ternyata luas sekali kilang Pertamina,” kata Junaidi yang juga Ketua RT 004/RW 002 Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: