Honda

Bentuk Karakter Anak Dari Permainan Tradisional

Bentuk Karakter Anak Dari Permainan Tradisional

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Lambat laun permainan tradisional akan hilang dari ingatkan generasi penerus bangsa. Minimnya informasi tentang permainan tradisional dan masuknya permainan berbasis teknologi digital, disinyalir menjadi salah satu penyebab ditinggalkannya permainan tradisional.

Padahal, menurut Kurniati (2016:2), seorang ahli yang didapat penulis dari mesin pencarian digital, menjelaskan, permainan tradisional merupakan suatu aktivitas permainan yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat dan diajarkan turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Artinya bahwa dapat ditarik kesimpulan permainan tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, permainan peninggalan nenek moyang yang dilakukan dengan suka rela dimana permainnan tersebut dimainkan menggunakan bahasa maupun ciri khas dari daerah.

Bersandar dari mukadimah berita ini, tentunya perlu ada langkah kongkrit dan berkesinambungan dari pemerintah dan elemen masyarakat untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, sehingga dapat meminimalisir hilangnya aktivitas permainan tradisional tersebut.

Adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Melalui UPTD Museum Negeri Sumsel, sebagai salah satu lembaga pemerintah yang concern mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya, merasa terpanggil untuk melaksanakan kegiatan nyata dalam rangka membangun kembali ingatan tentang permainan tradisional.

Hari Kemerdekaan Indonesia, dinilai menjadi momentum tepat untuk menyelanggrakan beberapa perlombaan permainan tradisional. "Ada 7 tangkai lomba permainan tradisional yang akan dipertandingkan tingkat SMP dan SMA sederajat di Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

Pelaksanaan lombanya dipusatkan di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, Jalan Garuda," ujar Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H. Chandra Amparyadi melalui Kepala Unit Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, Eva Kusmalwati

Lebih jauh dijelaskannya, adapun permainan tradisional yang akan diperlombakan, seperti Bakiak, Enggrang Batok, Congklak, Balap Ban, Yeye Karet, Cak Engkleng dan Gobak Sodor. 

"Pelaksanannya mulai tanggal 5 sampai 9 Agustus 2022, dan sebenarnya lomba permainan tradisional menjadi agenda rutin diadakan setiap tahun di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, dengan tetap melaksanakan protokol Covid-19," katanya.

Eva menuturkan, permainan tradisional memilik banyak manfaat dalam tumbuh kembang pembentukan karakter anak-anak, diantaranya seperti membangun rasa percaya diri, melatih konsentrasi dan ketangkasan anggota badan, menyambung persahabatan, mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan mengubah hal-hal sederhana menjadi hal yang menyenangkan. "Permainan tradisional juga dapat menghilangkan rasa bosan," tukasnya.

Selain itu, tujuannya dapat melahirkan kader-kader penerus bangsa berdaya intelektual tinggi serta mengetahui wawasan dan pengetahuan sejarah, kebudayaan dan pariwisata lokal maupun nusantara. Kemudian menciptakan pribadi-pribadi yang mampu menghadapi era globalisasi bermental kompetitif dan berorientasi ilmiah serta berpandangan jauh kedepan.

"Menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada kebudayaan dan peninggalan bersejarah, mengenalkan lagi koleksi museum, mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional," ungkapnya.

Senada diungkapkan Sisca Arie Hanika dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumsel perwakilan Kota Lubuklinggau mengunkapkan, permainan tradisional saat ini patut digalakkan lagi, Karena itu merupakan salah satu upaya menimbulkan karakteristik anak supaya cinta kembali dengan daerah dan kebudayaan lokalnya.

"Anak teralihkan dari gadget, menjadi permainan tradisional yang nota bene banyak melatih kembali permainan otak, psikomotorik dan semangat kerja tim," tegasnya. JEJE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: