Pertalite Langka, Pengendara Beralih ke Pertamax
INDRALAYA, PALPRES.COM- Pasca penerapan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mengunakan aplikasi MyPertamina membuat BBM jenis Pertalite di Kabupaten Ogan Ilir langka.
Alhasil membuat pengendara roda dua dan empat terpaksa membeli Pertamax yang harganya dua kali lipat dari Pertalite.
"Terpaksa pak beli Pertamax ini, Pertalite habis, gak tau cepat sekali Pertalite ini habis, apa memang habis apa ada penimbunan ini,” ujar Isro (29), warga Indralaya saat mengantri BBM jenis Pretamax di SPBU 24.306.26 Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Indralaya Km 36 depan Perumahan TPI.
Menurutnya, kejadian kelangkaan Pertalite ini mengingatkan akan kejadian dimana masyarakat Indonesia menghadapi hilangnya minyak goreng di pasar.
BACA JUGA:BNN Ogan Ilir Akui Ada Balon Kades Positif Narkoba
“Bisa jadi seperti minyak goreng ini kejadiannya," tukasnya.
Minyak goreng menjadi mahal, karena mengikuti perkembangan harga minyak kelapa sawit internasional. Hal ini membuat pemerintah akhirnya menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng untuk semua jenis sebesar Rp 14.000 per liter selama 6 bulan.
Namun kemudian, pasokan minyak goreng kembali langka dan susah didapatkan. Selang beberapa lama kemudian, pemerintah memutuskan untuk mencabut aturan HET minyak goreng, dan akhirnya membuat harga minyak goreng kini menjadi mahal, dibanderol Rp24.000-Rp 26.000 per liter di pasaran.
Fenomena kelangkaan minyak goreng yang pernah terjadi, seperti kelangkaan Pertalite yang saat ini ramai diperbincangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: