Honda

Prabowo Buka Kongres XVI Fatayat NU

Prabowo Buka Kongres XVI Fatayat NU

PALEMBANG, PALPRES.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru membuka secara resmi Kongres XVI Fatayat Nadatul Ulama (NU) di Main Dinning Hall Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC). 

Prabowo mengatakan, ini sesuatu hal yang luar biasa. Apalagi peran serta perempuan sangat penting dalam segala hal, khususnya dalam perkembangan di Indonesia. 

"Ini organisasi wanita yang besar. Kita harapkan dengan digelarnya Kongres ini, dapat menghasilkan program hingga Ketum yang mampu mengembangkan organisasi lebih maju ke depannya," ujarnya, Jumat (15/7/2022).

BACA JUGA:Prabowo Hadiri Kongres XVI Fatayat NU di Palembang

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan suatu kehormatan Sumsel dipercaya menjadi lokasi Kongres XVI Fatayat NU se-Indonesia.

"Wilayah kita ini dikenal dengan daerah yang sangat kondusif di mana even-even besar digelar. Termasuk ini daerah kita akan diramaikan oleh perempuan muda muslim dari Fatayat NU," aku dia.

Pihaknya berharap kegiatan dapat berjalan lancar dan ketua umum yang terpilih nantinya dapat amanah serta membawa Fatayat NU lebih berkembang lagi ke depannya.

Di tempat sama, Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Erma Rini menuturkan, kongres ini digelar untuk memilih pimpinan pusat yang tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

"Proses regenerasi kepemimpinan di tingkat pusat dilakukan melalui Kongres yang diamanatkan oleh Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) Fatayat NU. Kongres seharusnya berlangsung lima tahun sekali harus mundur karena situasi pandemi Covid-19,"  aku dia.

Fatayat NU memiliki sekitar 10 juta anggota yang tersebar di 34 pimpinan wilayah tingkat provinsi, 480 pimpinan cabang tingkat kabupaten/kota, Pimpinan Anak Cabang pada tingkat kecamatan, dan pimpinan ranting pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran mendasar dan sentral dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebab, kecenderungan perempuan bisa mengakomodir dan bertindak sebagai pengelola pangan di lingkungan masing-masing. 

"Ini berpengaruh besar terhadap ketahanan pangan nasional dan isu stunting yang juga sedang melanda masyarakat tertentu," tandasnya. KUR

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: