Honda

Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kedelapan)

 Surat-surat  Herman Neubronner  van der Tuuk  di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kedelapan)

Oleh Dudy Oskandar 

(Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan)

 

SURAT  J. van Leeuwen kepada Van der Tuuk di Lampung, 21 Oktober 1868 

Amsterdam, 21 Oktober 1868. 

Teman terhormat! 

Lewat suratmu tanggal 14 Agustus, Pengurus Utama senang menerima kabar bahwa kau telah tiba di Hindia Belanda dengan selamat dan dalam keadaan sehat, terlepas dari suhu panas yang luar biasa yang harus kau rasakan selama perjalanan. 

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketujuh)

Dapat dimaklumi bahwa kau tidak bisa melakukan penelitian bahasa dengan tenang di tengah panggung kerusuhan dan kegaduhan perang, sehingga kau telah disetujui untuk menerima tugas bermanfaat lainnya di daerah lain.

Walaupun Pengurus Utama berharap – jika keadaan memungkinkan – kau menyampaikan niatmu kepada Pengurus Utama terlebih dahulu, namun mengingat keadaan yang tidak terduga dan mendesak itu, Pengurus Utama memahami keputusan yang kau ambil itu. 

Kau sudah tidak asing lagi dengan studi bahasa Lampung; satu eksemplar manuskrip Tuan Sloet yang kau terbitkan sudah diterima oleh Pengurus Utama, dan karena tampilannya yang begitu baik, Pengurus Utama melihat publikasi itu dengan seksama. 

Yang kau sampaikan tentang Engelmann sungguh menyedihkan; pada saat yang hampir bersamaan, ia sendiri menyampaikan bahwa keadaannya sudah membaik, tetapi saya rasa itu adalah semacam bentuk penyangkalan yang sering dilakukan oleh para penderita penyakit keras. 

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keenam)

Kau mungkin sudah mendengar tentang meninggalnya Martinus van der Hoeven.

J. van Leeuwen

Catatan 

Tempat penyimpanan: Arsip NBG, buku salinan 1865-1871, fo. 279. 

1. Surat kepada NBG tanggal 14 Agustus 1868, lihat [Surat 1], yang dibahas saat rapat pengurus, 14 Oktober 1868. 

2. Lihat [Surat 1, catatan 1]. 

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

3. Van der Tuuk (1868). 

4. Surat dari Engelmann kepada NBG, Bandung 7 Agustus 1868, dibahas pada saat rapat pengurus 14 Oktober 1868. 

5. Sejak 1848, mr (gelar sarjana hukum) Martinus des Amorie van der Hoeven (1824-1868) menjabat sebagai guru besar di Fakultas Hukum di Amsterdam. 

Pada 1866, Van der Hoeven menderita penyakit kejiwaan yang hebat dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Utrecht, di mana ia meninggal dunia pada 13 Oktober 1868. 

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keempat)

Setiap hari Van der Hoeven mengunjungi Museum Baca di Rokin, Amsterdam, yang sering kali dikunjungi oleh Van der Tuuk. 

Sebuah sketsa kehidupannya dibuat oleh Feith (1870). ***

 

Sumber : 

1. Surat-Surat Dari Lampung  Korespondensi Herman Neubronner van der Tuuk  di Lampung, 1868-1869 ,  Saduran dari Naskah Surat-Surat Van Der Tuuk , Arman AZ , Perpusnas Press 2020

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Herman_Neubronner_van_der_Tuuk

3. https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com