Masih Bingung Kenali Jenis Kulit, Ini Tanda Kulit Sensitif
Dr Srie Prihianti, SpKK(K), PhD, FINSDV, FAADV, Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) menjelaskan masyarakat masih memiliki pengertian yang berbeda-beda tentang apa itu kulit sensitif, padahal keseragaman pemahaman itu diperlukan.
“Selain itu, tenaga dokter dan dokter spesialis juga penting untuk mengenali jenis kulit sensitif, tanda-tanda yang ditimbulkan, mekanisme yang mendasari, serta hubungan kulit sensitif dengan penyakit eksim atopik. Setelah memahami hal-hal tersebut, baru kita dapat melakukan perawatan yang tepat dengan produk yang sesuai. Kami mengapresiasi dukungan Cetaphil untuk memfasilitasi forum diskusi ilmiah bagi para tenaga kesehatan, serta inisiatifnya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih paham akan tanda kulit sensitif,” jelasnya.
Hadir dalam forum diskusi tersebut Dr. Margaretha Indah Maharani, Sp.KK, FINSDV, FAADV yang sekaligus menjadi salah satu pembicara menjelaskan pasien dengan kondisi kulit sensitif dan dermatitis atopik datang dengan berbagai keluhan dan gejala.
“Biasanya keluhan yang paling sering ditemukan adalah gatal disertai kulit kering, bersisik, dan kemerahan. Namun pada kulit sensitif, keluhan dapat berupa rasa panas, seperti terbakar, dan menyengat walau penampakan kulit tampak normal. Kulit sensitif dan penyakit kulit dermatitis atopik memiliki hubungan yang erat, dimana pasien dermatitis atopik mengeluhkan memiliki kulit yang sensitif. Dalam kondisi ini, sangat penting menjaga kesehatan kulit agar sawar kulit (skin barrier) berperan dengan baik sebagai proteksi,” jelasnya.
Dr Indah Maharani juga menyoroti pentingnya memilih produk perawatan yang tepat untuk membantu meringankan gejala kulit sensitif dan mencegah kekambuhan dermatitis atopik.
Pelembap (moisturizer) dan pembersih (cleanser) merupakan produk yang dianjurkan untuk memperbaiki sawar kulit (skin barrier) dan mengurangi kondisi kulit kering dan inflamasi yang ditemukan pada keadaan kulit sensitif dan penyakit dermatitis atopik.
“Sangat penting untuk memilih produk yang diformulasikan khusus untuk memulihkan dan mempertahankan sawar kulit (skin barrier). Kandungan yang dianjurkan di antaranya yang mengandung ceramide, derivate filaggrin yang dapat mengikat air di dalam kulit, minyak nabati seperti minyak biji bunga matahari, niacinamide, dan zat aktif lain yang mampu membantu mengatasi dan mengembalikan kesehatan kulit pasien dengan kulit sensitif dan dermatitis atopik,” jelas dr Indah Maharani.
BACA JUGA:Kepala Botak Lebih Rentan Terkena Penyakit Kulit, Ini Solusinya
Tubuh memiliki alarm tersendiri untuk menunjukkan kondisi tubuh seseorang, tidak terkecuali untuk kasus kulit sensitif yang pada umumnya menunjukkan tanda-tandanya pada tubuh.
Akan tetapi, ada pula kondisi dimana tanda tersebut tidak tampak dan terlihat normal. Setidaknya, terdapat tiga tanda yang menunjukkan kondisi kulit sensitif:
Secara umum tekstur kulit terasa kasar dan kering, yang kerap muncul karena berkurangnya kandungan air pada kulit. Hal ini mempengaruhi kinerja dari sawar kulit (skin barrier) yang jika dibiarkan dapat memicu peradangan pada kulit. Dalam hal ini, penggunaan pelembab diperlukan agar kondisi kulit tetap terjaga kelembabannya.
Kulit mudah bereaksi. Orang dengan kulit sensitif seringkali mengeluhkan rasa gatal, panas, sensasi terbakar dan menyengat akibat terpapar produk berbahan kimia, termasuk skincare, ataupun pengaruh lingkungan seperti cuaca dingin atau panas, perubahan iklim, angin, sinar matahari, polusi, dan stress.
Adanya ruam pada kulit yang pada umumnya berwarna kemerahan dan dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Secara umum, kondisi ini terjadi akibat peradangan pada kulit sehingga kulit yang ruam akan terasa gatal, mengelupas, bahkan sampai membentuk benjolan. Beragam faktor mampu mempengaruhi munculnya ruam, diantaranya adalah dermatitis kontak atau peradangan kulit karena adanya kontak dengan unsur asing, penyakit, hingga sengatan/gigitan binatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: