Makam Brigadir J Dipasang Police Line, Masyarakat Dilarang Selfie dan Ambil Video
BACA JUGA:Autopsi Ulang Brigadir J Dijadwalkan Pekan Depan
Kuasa hukum pihak keluarga Kamaruddin Simanjuntak, menegaskan proses otopsi jenazah Brigadir J akan dilakukan oleh tim independen.
Yakni melibatkan dokter forensik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) hingga Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSAL).
"Melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, RSAL, RSAU, dan RSCM, ada juga salah satu RS swasta nasional, termasuk yang diajukan polisi," ujar Kamaruddin.
Dalam proses otopsi itu, Bareskrim juga akan melibatkan kedokteran forensik eksternal, juga Komnas HAM serta Kompolnas.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J ke Tahap Penyidikan
Seperti diberitakan, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki.
Informasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga melecehkan istri Ferdy Sambo. Yaitu Putri Candrawathi.
Yosua disebut masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin 11 Juli 2022.
BACA JUGA:Penyebab Luka Brigadir J, Komnas HAM Sudah Mengetahuinya
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris.
Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2, dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.
Melihat kedatangan Bharada E, Brigadir Yosua menegurnya.
Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id