Honda

Disdik Mura Bentuk Forum PAUD-SD, Wadah Sosialisasi Program Kesiapan Bersekolah

Disdik Mura Bentuk Forum PAUD-SD, Wadah Sosialisasi Program Kesiapan Bersekolah

MURA PALPRES.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Musirawas (Mura) membentuk Forum Komunikasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar (PAUD-SD).

Tujuannya untuk menjadi wadah sosialisasi terkait program kesiapan bersekolah kesatuan Taman Kanak-kanak dan SD (SD).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mura, Hayatun melalui Kabid  PAUD dan PNF, Johan didampingi Kasi Kurikulum, Dwi Purwanto mengatakan Forum Komunikasi bertugas untuk mempersiapkan anak melanjutkan pendidikan ke jenjang SD baik kesiapan anak, keluarga dan kesiapan sekolah dalam menerima anak.

Bahkan, forum ini telah diberikan pelatihan dari narasumber yang telah dibekali dari Kementrian baik Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sumsel dan Dinas Pendidikan.

BACA JUGA:61 Siswa TK Mewarnai Terowongan KA dan Pola Tengkat

Menurutnya, untuk saat ini kemungkinan masih ada sekolah yang menuntut setelah lulus PAUD dan TK harus bisa baca  tulis dan berhitung (Calistung).

Padahal, kewajiban seperti itu tidak ada karena  diajarkan saat PAUD TK lebih pada perkembangan motorik dan kognitif anak sesuai dengan STPPA (standar tingkat pencapaian perkembangan anak).

“Maindset atau cara berpikir seperti ini harus kita ubah baik terhadap orang tua maupun guru SD,”jelas Johan, Selasa (26/7/2022).

Terlepas dari itu, dengan dibentuknya forum ini maka bisa menjadi wadah untuk mensosialisasikan terkait program kesiapan bersekolah kesatuan SD dan TK. Sehingga, kita ingin selaraskan jangan sampai dikemudian hari masih ada TK atau PAUD yang memaksakan anak itu harus bisa calistung ketika dia masuk SD.

BACA JUGA:Bunda PAUD Kecamatan Lubuklinggau Timur I Dilukuhkan

“Intinya ketika di jenjang PAUD-TK anak-anak tidak harus bisa calistung. Sebab,  di jenjang itu harusnya anak belajar sambil bermain dan tidak ada lagi satuan SD yang mewajibkan calistung sebagai syarat penerimaan peserta didik baru (PPDB). Karena kemungkinan masih ada sejumlah sekolah yang statusnya swasta menerapkan aturan itu,”ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Bunda PAUD Kabupaten Mura, Hj Rita Mardiah menjelaskan tujuan pembangunan dunia berkelanjutan atau dikenal dengan “sustainable development goals” (SDG) adalah akses dan kualitas pendidikan dan perkembangan anak usia dini menjadi salah satu target prioritas.

Selain itu, indikator target SDG tersebut secara khusus menekankan partisipasi di pendidikan satu tahun Pra-SD sebagai kesiapan bersekolah sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dimana, kesiapan bersekolah itu sendiri diartikan kemampuan anak dalam mengelola dirinya dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sosial-emosional yang merupakan hasil interaksi anak secara terus menerus dengan berbagai pengalaman di lingkungan, anak tumbuh dan berkembang sehingga dapat beradaptasi dengan tantangan belajar di jenjang berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: