SKK Migas-Pertamina EP Limau Field Resmikan Bank Sampah di Karya Mulya
BACA JUGA:SKK Migas Apresiasi Penemuan Migas Sumur Eksplorasi Timpan-1
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menegaskan bahwa keberadaan industri hulu migas memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi semua pihak.
"Bukan hanya kegiatan eksplorasi dan produksi saja keberadaan industri hulu migas memberikan kontribusi yang besar berupa Dana Bagi Hasil Migas, serta melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dengan berbagai pilar kategori diantaranya Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur dan Lingkungan yang berperan dalam upaya-upaya pemerintah untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasi Migas," katanya.
Menurut Anggono, atas kegiatan ini dari laporan yang kami terima, anggaran yang direalisasikan untuk Pembangunan Bank Sampah adalah 30 juta dan dilengkapi perlengkapannya senilai 10 juta adapun biaya pelatihan pelatihan K3 untuk 15 orang yang berasal dari desa Karya Mulya dan Kemang Tanduk senilai 80 juta ditambah atribut bagi kelompok Masyarakat Peduli Api senilai 20 juta.
"Pelatihan K3 dilaksanakan di Desa Kemang Tanduk bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan, APK3L (Asosiasi Profesi K3 dan Lingkungan) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi) tentunya program ini sangat memperhatikan RJPMD dan masukan dari Pemkot serta aspirasi masyarakat yang selaras dengan target SDGs yang ada di KKKS Pertamina EP," jelasnya.
BACA JUGA:Gubernur Jambi Ajak SKK Migas Kolaborasi Optimalkan Sumur Minyak
"Dimana secara berkala juga kami sampaikan realisasi dan capaian dari seluruh KKKS dalam termasuk Pertamina EP kepada fungsi terkait di Pemkot seperti Bappeda, sebagai wujud sinergi yang berkelanjutan dalam pengawasan kegiatan usaha hulu migas yang semakin masif namun tepat dan efisien," tutup Anggono. (rilis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: