BI Siapkan 3 Strategi Ini dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman--
MAKASSAR,PALPRES.COM - Bank Indonesia saat ini sedang menyiapkan tiga strategi mendorong akselerasi pengembangan ekonomi syariah (eksyar) di tengah tantangan ketidakpastian global.
Ketiga strategi yang dimaksud yakni, menyelaraskan pengembangan eksyar untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.
Kemudian penguatan kelembagaan untuk pengembangan eksyar melalui penguatan Rantai Nilai Halal (RNH) yang dilakukan dengan end-to-end, sehingga menghasilkan high quality local product.
Ketiga, memanfaatkan teknologi digital, yang juga bisa meningkatkan inklusivitas.
BACA JUGA: Dukung Ekonomi Syariah, BI Sumsel Gelar Syafari 2022
Penggunaan teknologi digital pada masa pandemi telah membuka peluang bisnis baru yang lebih luas dan lebih cepat mencakup antar daerah, lintas provinsi, hingga antar negara.
KTI sebagai potensi lumbung pangan baru guna menangkal kelangkaan pangan (food insecurity) yang dapat mendukung upaya pengendalian inflasi di daerah. Demikian mengemuka dalam upacara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI), di Makassar, Kamis (28/7).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, menyampaikan kunci dari ekonomi nasional adalah menjaga stabilitas untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusif.
Hal ini dilakukan melalui strategi sinergi antar otoritas, pelaku usaha, masyarakat, dengan melibatkan ekonomi syariah.
BACA JUGA:Bank Indonesia Bersinergi Bangun Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumsel
Fesyar KTI merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) yang ke-9.
Rangkaian kegiatan terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair untuk mendukung peningkatan kapasitas dan kapabilitas UMKM syariah melalui showcasing, business matching dan coaching.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan seluruh stakeholders lainnya atas sinergi dan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulsel, termasuk melalui penyelenggaraan FESyar ini.
Menurutnya, salah satu potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulsel terletak pada sektor pariwisata. Pemprov Sulsel mendorong wisata halal demi mewujudkan visi ekonomi syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: