Honda

Kiprah Masyumi Rating 18 Ilir Palembang (Bagian Pertama)

 Kiprah Masyumi Rating 18 Ilir Palembang (Bagian Pertama)

Anggota Anggota Dewan Pemerintah Daerah Sementara Provinsi Sumsel periode tahun 1953. (Sumber foto: Republik Indonesia, Propinsi Sumatera Selatan, Kementrian Penerangan, Siliwangi - Jakarta, Agustus 1954)-Kementerian Penerangan-palpres.com

Bersamaan dengan itu organisasi Islam kemudian menarik diri dari Masyumi, seperti Muhammadiyah dan Persatuan Islam.

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesembilan)

Sedangkan para pemimpin Masyumi, seperti Natsir harus merasakan jeruji besi.

Semasa Komite Nasional Indonesia (KNI), daerah Palembang berdiri dan sebelum Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) hadir di Palembang, antara pengunjung bulan September 1945, di Kota Palembang didirikanlah suatu organisasi Islam yang diberi nama: Barisan Ummat Islam, dengan singkatan BOI.

Badan ini dibangunkan oleh para pemuka Islam, dimaksudkan pertama akan dijadikan suatu badan pemuka dan pemimpinnya dalam usaha ikut mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, kedua sebagai saluran perjuangan dilapangan parlementarisme.

Memang pada saat itu belum ada satu organisasi atau partai Islam pun yang timbul ditengah-tengah masyarakat. ***

Sumber:
1. Koran Suara Rakjat, Jumat 4 Januari 1952
2. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/11/08/jejak-partai-masyumi-kisah-manis-bersatunya-kelompok-islam-dalam-politik
3. Republik Indonesia, Propinsi Sumatera Selatan, Kementrian Penerangan, Siliwangi-Jakarta, Agustus 1954

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com