Citraland
Honda

Sharp Indonesia Angkat Budaya Madura di Ajang Jember Fashion Carnaval 2022

Sharp Indonesia Angkat Budaya Madura di Ajang Jember Fashion Carnaval 2022

Pandu Setio & Abata Bayu berpose bersama model.--Dok Sharp Indonesia

JEMBER,PALPRES.COM- Jember Fashion Carnaval merupakan sebuah ajang karnaval busana tahunan di kota Jember, Jawa Timur yang diinisiasi oleh almarhum Dynand Fariz. 

Diselenggarakan pertama kali pada 1 Januari 2003, saat ini JFC berhasil menjadi karnaval terbesar ketiga di dunia setelah sukses meraih kemenangan di International Carnival de Victoria, Seychelles Afrika.

Di tahun 2022 Jember Fashion Carnaval memasuki tahun ke 20. Mengangkat tema ‘The Legacy: JFC Second Decade’, Jember Fashion Carnaval akan menampilkan beragam busana yang terinspirasi dari suku, seni, budaya Indonesia dan dunia yang ditampilkan dalam 10 defile, yaitu Defile Madurese, Defile Mahabharata, Defile Betawi, Defile Majapahit, Defile Garuda, Defile Sriwijaya, Defile Kujang, Defile Aztecs, Defile Sasando dan Defile Poseidon.           

Sharp Indonesia sangat mengapresiasi sekali kreatifitas anak-anak muda Indonesia yang ditampilkan dalam ajang ini. Hal tersebut sejalan dengan prinsip Sharp Indonesia yaitu ‘Sincerity & Creativity’ dimana Sharp pun terus mengeksplorasi ide dan gagasan yang orisinil dan inovatif guna menghadirkan produk-produk elektronik berkualitas bagi masyarakat”, tutur Shinji Teraoka, President Director Sharp Indonesia.

BACA JUGA:Sharp Greenerator Ajak Anak Citayam Fashion Week Lakukan Aksi Nyata Peduli Lingkungan

Dukungan Sharp Indonesia dalam perhelatan Jember Fashion Carnaval 2022 ini diwujudkan dalam bentuk koleksi art-wear kolaborasi antara Sharp Indonesia dengan disainer asal Bondowoso, Jawa Timur, Abata Bayu. 

Mengangkat tema Madurese, Art-wear karya Abata Bayu mengambil inspirasi dari pakaian khas Madura ‘Baju Sakera’.

Memadukan warna corporate Sharp Indonesia Merah dengan warna khas Madura Hitam, dan corak garis Merah Putih, Abata Bayu ingin mengangkat sifat kerja keras dari masyarakat Madura. 

“Warna merah merupakan warna corporate Sharp dimana bagi budaya Jepang warna merah melambangkan kedamaian dan kemakmuran, sedangkan warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah masyarakat Madura. Garis-garis merah dan putih memperlihatkan sikap tegas yang dimiliki orang Madura, dan untuk gaya pakaian yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura,” jelas Abata Bayu.

Ada yang unik dari disain Art-wear hasil kolaborasi Sharp dan Abata Bayu di Jember Fashion Carnaval 2022, sang disainer memasukan komponen yang biasa ditemukan di dalam produk elektronik Sharp Indonesia sebagai aksesoris busana. 

Komponen yang digunakan dalam koleksi Art-wear ini adalah diode yang digunakan sebagai komponen produk televise, tabung silinder dan pipa yang digunakan dalam produk mesin cuci.

Pandu Setio, Head of PR & Brand Communication Departement PT Sharp Electronics Indonesia pada saat acara press conference menyatakan jika kolaborasi ini merupakan rangkaian kampaye Sharp Indonesia #Beyourselfbeoriginal dimana Sharp Indonesia dalam kampanye ini menggaungkan pesan positif ‘Menjadi Diri Sendiri’ guna menggerakkan anak muda untuk berperilaku positif, berkreasi, berkarya dan semangat dalam mengejar cita-cita.  

Tagar #Beyourselfbeoriginal  terefleksi dengan baik dalam koleksi Art-wear ini dimana pakaian khas Madura melambangkan semangat juang yang tinggi, tegas dalam menghadapi segala tantangan dan terbuka akan ide-ide baru serta ornamen berupa komponen mewakili originalitas sebuah karya. 

Koleksi Art-wear Sharp X Abata Bayu diperagakan pada sesi Art-wear Carnaval (Fashion Art) yang berlangsung di sepanjang jalan Sudarman (depan kantor Pemda Jember, sejauh 120m) pada 6 Agustus 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: