RDPS
Honda

HUT ke-24, Menkominfo: IJTI Adalah Anak Kandung Reformasi

HUT ke-24, Menkominfo: IJTI Adalah Anak Kandung Reformasi

Menkominfo Johny G Plate -Foto: Raka Denny/Jawa Pos-

JAKARTA, PALPRES.COMMenkominfo Johny G. Plate berpendapat Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) adalah anak kandung reformasi.

Hal ini disampaikan Menkominfo saat memberikan sambutan dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-24 IJTI, yang berlangsung secara hibrida dari Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (09/08/2022) malam.

Menkominfo menjelaskan, perkembangan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Keberadaan internet telah memungkinkan setiap individu mengakses informasi dalam dalam hitungan detik dari beragam perangkat atau gawai dengan standar video high definition (HD) maupun super high definition.

BACA JUGA:Situs Judi Online Dibiarkan, Malah Paypal Diblokir, Menkominfo Tuai Hujatan Warganet

Di tengah perubahan yang terjadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) agar tetap mewujudkan cita-cita reformasi.

“Perubahan perilaku konsumsi media menciptakan dinamika persaingan baru. IJTI adalah anak kandung reformasi. Jadi menjadi tugasnya IJTI untuk mewujudkan cita-cita reformasi,” ujarnya.

Menurut Menkominfo, keberadaan IJTI akan menjadi bagian dalam upaya menciptakan kemerdekaan pers dan jurnalistik positif.

“Ahli warisnya adalah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia. Saya kira begitu menyebut IJTI dan journalism, kebebasan, kemerdekaan pers dan jurnalistik positif, tidak saja dibebankan tugasnya pada IJTI. Ikatan Jurnalis Televisi adalah salah satu instrumen, bagian yang intern tetapi juga jurnalis dan industrialisme,” ungkapnya.

BACA JUGA:Menkominfo Minta Ekosistem Dukung TIK kepada Jemaah Haji Indonesia

Sejalan dengan tema Tasyakuran HUT ke-24 IJTI, Menjaga Kemerdekaan Pers dan Merawat Jurnalisme Positif, Menteri Johnny menyatakan di era sekarang jurnalis tidak bisa berjalan sendiri tanpa bergandengan tangan dengan industrialis.

“Apalagi tantangan jurnalisme tidak saja berkaitan dengan kualitas jurnalisnya dan jurnalismenya, tetapi berkaitan dengan kompetisi industrialis. Ini tantangan era sekarang yang harus kita pahami bersama. Makanya, dalam mewujudkan cita-cita reformasi, kita harus open minded dan globe minded. Tidak bisa kita persempit,” tuturnya.

Oleh karena itu, Menkominfo mendorong keterlibatan industri untuk mendukung pengembangan jurnalisme positif.

“Saya ingin nanti berikutnya industrialis hadir juga, supaya kalau kita berbicara terkait perubahan dan antisipasi, itu betul-betul juga didukung oleh industrialisnya. Jangan hanya pegang sempoanya saja, tetapi kita melihat konteks secara menyeluruh tingkat persaingan perubahan kompetisi di era sekarang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: