Honda

Waspada, Siang Ini Hujan Petir di Muaradua

Waspada, Siang Ini Hujan Petir di Muaradua

Prakiraan Cuaca Senin 2 Januari 2023 di Sumatera Selatan-Ilustrasi Jawapos-Fajar.co.id

BACA JUGA:BMKG Prediksi Muratara Berpotensi Hujan Angin Kencang

Sementara itu sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia.

Kepala Pelaksana BPBD OKU, Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi mengatakan, masih turunnya curah hujan ini disebabkan oleh masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan. Diantaranya, yaitu fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.

"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," kata Gunalfi, saat membacakan siaran pers dari Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto di Jakarta, Sabtu (16/07/2022).

Dijelaskannya, Selain La Nina,  fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.

BACA JUGA:Musim Kemarau, Tapi Masih Hujan? Ini Penjelasan dari BMKG

Sementara itu, dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu;  MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," paparnya.

Menurut Gunalfi, masih dari siaran pers resmi BMKG, meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bmkg