Honda

Harga Telur Sekarpet di Empat Lawang Rp54.000

Harga Telur Sekarpet di Empat Lawang Rp54.000

Harga Telur Sekarpet di Empat Lawang Rp54.000-Foto: Eko Wahyudi/palpres.com-

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM – Harga telur ayam sekarpet di Empat Lawang kembali naik hingga mencapai Rp54.000.

Sebelumnya harga telur di beberapa lokasi mengalami penurunan, namun saat ini kembali mengalami kenaikan.

Jika sebelumnya harga per karpet atau per 30 butir telur ayam di Kabupaten Empat Lawang, Rp48.000 hingga Rp50.000 saat ini telah naik.

Seperti di kawasan Kecamatan Tebing Tinggi harga telur ayam perkarpet terbaru naik Rp4000 menjadi Rp54.000, dari sebelumnya Rp50.000.

BACA JUGA:Penjual Kue Resah Harga Telur Naik

“Iya Rp54.000 sebelumnya masih Rp50.000 per karpetnya”, kata Nita seorang pedagang.

Tidak hanya di kawasan Kecamatan Tebing Tinggi, di kawasan lainnya seperti Kecamatan Muara Pinang harga telur juga terpantau naik dari Rp48.000 menjadi Rp55.000.

“Harga sebelumnya masih dapat Rp48000 sampai Rp50.000 hari ini sudah naik menjadi Rp 55.000,” jelas Alek seorang pedagang.

Sementara untuk kawasan lain seperti di Kecamatan Pendopo tidak jauh berbeda, yakni naik Rp5000 hingga Rp6000.

BACA JUGA:Harga Telur Ayam di PALI Sentuh Level Rp30 Ribu Perkilo

“Sekarang harga telur Rp 53.000 sampai Rp 54.000 per karpet tergantung jumlah pembelian, kalau ambil banyak bisa Rp 53000”, ujar Nani, pedagang lainnya.

Harga Telur di PALI Juga Naik

Dalam dua hari terakhir, harga telur ayam di Kabupaten PALI, terutama di Kecamatan Talang Ubi, mengalami kenaikan cukup tinggi.

Harga telur ayam di Pasar Inpres Talang Ubi yang sebelumnya di level Rp25 ribu perkg, kini naik menjadi Rp30 ribu perkg.

BACA JUGA:Ini Penyebab Harga Telur Meroket di Ogan Ilir

Nurlela (56), ibu rumah tangga (IRT), warga Gang Masjid, Kecamatan Talang Ubi, mengeluhkan naiknya harga telur yang kini mencapai Rp30 ribu perkilogram.

Padahal, setiap harinya ia menghabiskan telur ayam 1 sampai 2kg untuk membuat kue jajanan pasar, sehingga ia merasa sangat kesulitan untuk memutar uang belanja.

"Sekarang untung penjualan berkurang. Kalau mau naikkan harga jual kue, takutnya pelanggan malah tidak mau beli," ucapnya saat dibincangi, Jumat (19/8).

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten PALI, Teguh Eko Sutrisno mengatakan, untuk mengantisipasi naiknya sejumlah harga komoditas di pasar, Pemkab PALI akan menggelar pasar murah.

BACA JUGA:BKSDA Sumsel Gagalkan Penyelundupan Ribuan Telur Penyu Sisik

"Terkait kenaikan harga sembako, kami sudah menyiapkan program pasar murah sesegera mungkin," katanya.

Terkait kenaikan harga telur, ia menduga karena permintaan pasar yang meningkat akibat ramainya kegiatan satu pekan terakhir.

Apalagi, diungkapkannya, telur merupakan salah satu bahan baku untuk banyak makanan olahan. Mulai dari kue kering, kue basah atau makanan berat.

"Pekan ini, banyak momen perayaan. Jadi permintaan telur tinggi, karena sebagai bahan baku makanan olahan. Sedangkan stok di beberapa suplier tidak bertambah. Tapi, kenaikan ini tidak akan menyebabkan inflasi, karena penyebabnya tidak permanen hanya di faktor hilir saja," ungkapnya.

BACA JUGA:Harga Telur Ayam Ras Belum Stabil

Ia menjelaskan, pihaknya selalu memantau perkembangan harga di pasar setempat.

"Terbaru saat kami meninjau di pasar dan menemukan harga telur berada di kisaran Rp29 ribu sampai Rp30 ribu. Tentu harga pasar akan selalu kami pantau," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: