Tunggu Musim Kopi, Petani Alih Profesi
Kebun Kopi di Pagaralam-Foto: Eko Palpres.com-
EpPAGARALAM. PALPRES.COM - Para petani kopi di Pagaralam saat ini mulai banyak yang banting setir mencari sumber nafkah lain selain menjadi petani kopi.
Hal ini disebabkan hasil perkebunan kopi sedang tidak produktif setelah selama beberapa waktu akhir tahun lalu panen atau musim kopi tiba. Padahal untuk harga, saat ini harga sedang bagus.
"Saat ini masa produksi kopi belum tiba. Bahkan kopi sama sekali tidak berbuah, meskipun harga cukup bagus" ucap Redi, seorang petani kopi.
Ia mengaku untuk menyambung hidup sehari-hari banyak petani kopi seperti dirinya yang beralih profesi lain seperti menjadi buruh bangunan atau tukang ojek.
Sedangkan panen kopi bisa beberapa bulan lagi.
Kepala Dinas Pertanian Gunsono Mekson mengatakan ketergantungan terhadap tanaman kopi yang berproduksi setahun sekali dinilai menyulitkan petani.
Hal ini terbukti pada saat paceklik dan tidak musim, kehidupan para petani berubah drastis. Banyak yang banting stir alih profesi seperti menjadi tukang ojek, buruh bangunan dan sebagainya.
“Karena itu program sambung pucuk yang digulirkan Pemerintah adalah salah satu cara untuk mengatasi hal ini.
Keberhasilan program ini nantinya akan membuat panen tidak lagi satu kali setahun melainkan bisa beberapa kali setahun sehingga kehidupan petani juga lebih baik," ucap dia. KOE
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kopi