Di hadapan massa, Soeharto juga menjelaskan, bahwa sampai saat ini tidak ada surat pengajuan PAW yang masuk ke DPRD Kabupaten Ogan Ilir. Namun, pihaknya mendapatkan informasi bahwa DPD Partai Golkar pimpinan H Endang PU Ishak sudah mengajukan PAW kepada DPP.
"Kemarin Pak Endang menyebutkan bahwa untuk PAW itu merupakan kewenangan DPP, dan dia tidak tahu menahu. Tapi, pada kenyataannya dia sendiri yang tanda tangan mengajukan PAW ke DPP," terang Soeharto.
Dalam kesempatan tersebut, Soeharto juga berharap kepada H Endang PU Ishak supaya bersama-sama membesarkan partai. Kemudian, dia juga meminta kepada H Endang PU Ishak supaya tidak memancing kader di bawah.
"Mari kita bersama-sama membesarkan partai. 2024 Pilpres, Pileg, dan Pilkada Golkar harus menang," ajak Soeharto.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar Muhammad Ikqbal menambahkan, bahwa sesuai dengan Undang-undang Partai Politik, untuk PAW itu harus sesuai dengan ketentuan. Yakni, meninggal, mengundurkan diri, dan terlibat masalah hukum.
"Kalau kita ini apa yang menjadi permasalahan, 7 Fraksi Golkar tetap berdiri tegak ini, sehat semua, alhamdulillah tidak ada yang menyalahi," tegas Iqbal yang sudah tiga priode duduk di DPRD Ogan Ilir melalui 'perahu' Golkar.
Kemudian, untuk mengundurkan diri, Iqbal mengatakan, tidak akan mungkin hal itu dilakukan mengingat perjuangan yang selama ini dilakukan. "Alhamdulillah, sampai saat ini kami tidak pernah berhubungan dengan Aparat Penegak Hukum (APH). Mohon doanya jangan sampai terjadi," tukasnya.
Sementara itu Anggota Fraksi Basri M Zahri menambahkan bahwa selama dirinya di Partai Golkar belum pernah terjadi konflik seperti ini. "Saya sudah 28 tahun di Golkar belum pernah ada konflik seperti ini, agak terkejut kita karena kebesaran golkar adalah kebesaran bersama bukan milik individu," tegasnya.
"Alhamdulillah kami 7 orang anggota fraksi partai golkar solidaritas membela rakyat. Partai Golkar saat muda dihadiri seluruh pengurus, kami laksanakan perintah musda sesuai AD/ART Partai Golkar," terangnya.VIV