Ratusan Korban Jiwa Dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan, dr Tirta Sesalkan Penggunaan Gas Air Mata
Pegiat media sosial dan aktivis kesehatan, dokter Tirta Mandira Hudhi sesalkan penggunaan gas air mata dari aparat saat berusaha menenangkan massa dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. --
BACA JUGA:127 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
dr Tirta pun menyesalkan penanganan kerusuhan yang menggunakan gas air mata tersebut. Polisi
Mestinya, kata dia, aparat sudah bisa mengantisipasi
potensi terjadinya kerusuhan.
Apalagi, pertandingan Arema vs Persebaya merupakan laga derbi Jawa Timur, yang sedari dulu tensinya panas.
Dalam pertandingan derbi, potensi gesekan itu pasti terjadi.
Kemungkinan suporter masuk lapangan pasti ada.
Namun demikian, menembakkan gas air mata bukanlah solusi.
“Hal itu akan membuat suporter berdesak-desakan untuk mencari pintu keluar dan akhirnya jadi hipoksia," tulis dr Tirta dalam cuitannya melalui akun centang biru @tirta_cipeng, dilihat Fin.co.id, Minggu 2 Oktober 2022.
Sebagaimana diketahui, Arema FC tumbang saat menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, Sabtu 1 Oktober 2022.
Dalam pertandingan itu, tim Singo Edan kalah 2-3 dari Bajul Ijo. Pemain Persebaya Surabaya Abel Camara berhasil melakukan brace, setelah sebelumnya Arema FC unggul terlebih dahulu 2-0 pada babak pertama melalui gol Silvio Junior dan Leo Lelis.
Tim Bajul Ijo berhasil mengandaskan perlawanan Singo Edan di babak kedua, melalui gol dari Sho Yamamoto, yang membuat Persebaya pulang dengan tiga poin.
Tak terima dengan hasil buruk tersebut, suporter Arema FC langsung ngamuk selepas laga.
Penonton menerobos masuk ke dalam lapangan dan merusak mobil polisi, juga membakar benda-benda yang ada di stadion.
Perlawanan suporter kemudian dibalas aparat gabungan dari Polri dan TNI yang memukul mundur dan mengejar suporter yang bertindak anarkis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: