Kapolri Harap Dorong P3DN Demi Tingkatkan Perekonomian Nasional
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup kegiatan Business Matching tahap IV bertema 'Percepatan Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri oleh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan BUMN di Bali-Humas Polri-palpres.com
BACA JUGA:HUT Lantas ke-67, Kapolri Resmikan Program Prioritas ETLE Nasional di 34 Polda
Menurut Sigit, meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional ini sangat penting untuk terus dikawal.
Pasalnya, kata Sigit, Presiden Jokowi, sudah menyampaikan terkait ketidakpastian yang tinggi di tingkat perekonomian global.
Salah satu faktornya adalah konflik Rusia dan Ukraina yang melahirkan potensi krisis pangan dan energi, berujung pada ancaman krisis ekonomi di seluruh negara.
Pemerintah Indonesia, disebutkan Sigit, sudah melakukan antisipasi akan potensi ancaman yang dapat terjadi.
BACA JUGA:Kapolri Ungkapkan Alasan Putri Candrawati Tidak Ditahan
Menurutnya, hal itu dilakukan dengan upaya gencarnya transformasi ekonomi.
Bahkan, dengan adanya upaya keras dari Pemerintah dan dukungan seluruh elemen masyarakat, saat ini, Indonesia menjadi negara yang mampu bertahan di tengah tantangan gejolak ekonomi global.
Atas hal itu, PBB memberikan kepercayaan terhadap Indonesia sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, baik krisis pangan, energi maupun keuangan.
Mantan Kabareskrim Polri ini memaparkan data soal pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah dinamika global yang berkembang.
BACA JUGA: Kapolri Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Kostrad
Pada triwulan II tahun 2022, Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,44 persen.
Capaian angka tersebut menempatkan Indonesia di peringkat keenam terbaik di antara negara-negara G-20.
"Apabila kita mampu terus mempertahankan pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen setiap tahunnya, diprediksi kita dapat menjadi negara maju sebelum tahun 2045.
Indonesia diproyeksi akan menjadi negara dengan perekonomian kelima terbesar di dunia, lebih dari 70 persen penduduk merupakan kelas menengah dan tinggal di perkotaan, serta pendapatan perkapita mencapai Rp343 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com