Citraland
Honda

Solar Susah Dicari, Hand Tractor pun Menganggur, Petani di PALI Sulit Garap Sawah

Solar Susah Dicari, Hand Tractor pun Menganggur, Petani di PALI Sulit Garap Sawah

Petani membajak sawah dengan hand tracktor. Gara-gara solar sulit didapat, petani di PALI kesulitan membajak sawah.-Berry Sandi-Palpres.com

TALANG UBI, PALPRES.COM – Kenaikan harga beras sebagai dampak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata tak dirasakan manfaatnya bagi petani padi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Pasalnya, para petani kesulitan melakukan proses tanam padi.

Itu terjadi lantaran petani kesulitan mendapatkan solar sebagai BBM dari hand tracktor untuk membajak sawah. 

Salah seorang petani padi di Desa Lunas Jaya, Kecamatan Tanah Abang, Saparudin mengatakan, saat ini pihaknya kesulitan melakukan proses tanam padi. 

BACA JUGA:Aksi Tawuran Bersenjata Tajam di 3-4 Ulu Viral Di Medsos

Padahal, pada Oktober ini sudah masuk musim tanam, sedangkan musim panen pada akhir tahun. 

“Biasanya dalam dua hari, sawah sudah selesai dibajak. Tapi saat ini kami kesulitan mendapatkan BBM subsidi jenis solar. Dari SPBU juga kadang habis. Kalau diisi eceran hanya seadanya," katanya pada akhir pekan lalu.

Ia mengungkapkan, total sawah kelompok tani yang berada di Desa Lunas Jaya sekitar 30 hektar. 

Namun akibat lambannya proses tanam, sawah jadi mengering.

BACA JUGA:Demi Jajan Anak, Warga Tanjung Raja Nekat Bobol Gudang Toko Manisan

"Kami ada tiga hand traktor. Biasanya untuk membajak sawah lima hektar bisa menghabiskan 30 liter solar dalam sehari. Tapi, akibat sulit mendapatkan solar, kami bisa menghabiskan waktu dua bulan dengan kondisi sawah kering sehingga lebih sulit," ungkapnya.

Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni SP MSi mengatakan, pihaknya telah dan tengah dalam proses membagikan bantuan alat keperluan bagi para petani, yang merupakan bantuan dari anggota DPR RI, Hj Sri Kustina. 

Alat tersebut berupa hand traktor serta mesin pompa air untuk kebutuhan menjaga proses tanam hingga panen sebanyak 30 unit.

Alat tersebut sudah disebar ke 20 kelompok tani di Kabupaten PALI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: