Pamerkan Strategi Kurangi Emisi Karbon
EMISI KARBON - Strategi mengurangi emisi karbon nantinya akan dipamerkan PT PLN (Persero) pada momen State-owned Enterprises (SOE) International Conference.-Foto: Istimewa-
BACA JUGA:Larangan Penggunaan Paracetamol Bagi Anak, Ini Obat Alami Turunkan Demam Anak
"Kedua, PLN secara paralel juga mengimplementasikan teknologi co-firing biomassa di pembangkit berbasis fosil yang masih beroperasi guna mengurangi penggunaan energi fosil serta emisi yang dihasilkan. Gerakan ekonomi energi kerakyatan melalui co-firing yang sudah dilakukan badan usaha serta pemerintah daerah akan mendongkrak perekonomian masyarakat," ujar Darmawan.
Ketiga, PLN juga akan mengakselerasi penambahan pembangkit listrik berbasis energi bersih. Hingga 2025 mendatang PLN akan menambah 3 GW pembangkit berbasis EBT dengan total tambahan kapasitas terpasang 20.9 GW dari 2021 hingga 2030 mendatang.
"Keempat, PLN memberikan layanan Renewable Energy Certificated (REC). Sebagai salah satu fasilitas yang bisa digunakan baik oleh stakeholder BUMN, pemerintahan, retail, bisnis. Maupun industri untuk bisa bersama-sama menggunakan energi listrik berbasis EBT," tambah Darmawan.
Kelima, PLN juga mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan gencar menciptakan skema kerja sama bersama mitra melalui franchise pembangunan SPKLU dan SPBKLU bersama perbankan, mall-mall, kantor-kantor, swasta, operator jasa transportasi, dealer motor dan lain-lain.
BACA JUGA:Segera Cek Obat Turun Panas Anak di Rumah, Hindari 2 Kandungan Zat Berbahaya ini
Sehingga akan ada ribuan SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN.
Keenam, PLN juga mengembangkan Carbon Capture and Storage (CCS). Sehingga bisa menjadi teknologi penyerap emisi karbon dalam jumlah besar di PLTU dan PLTG.
Ketujuh, PLN juga mengembangkan teknologi hidrogen untuk menurunkan emisi dari pembangkit berbahan bakar fosil. Melalui implementasi co-firing hidrogen dan amonia.
Terakhir, PLN mengembangkan teknologi Smart Grid & Control System. Penerapan ini bakal meningkatkan efisiensi sistem sekaligus mengurangi emisi melalui digitalisasi pada tiap lini proses bisnis.
BACA JUGA: Kapolrestabes Palembang Galakkan Gerakan Bersepeda Motor ke Kantor
“Perkembangan teknologi dan inovasi mampu menekan harga dari pengembangan EBT. Ini menjawab dilema antara energi bersih tapi mahal atau energi kotor tapi murah. Ini bisa dijawab, bahwa ke depannya energi bersih dan murah bisa dicapai,” pungkas Darmawan. (rilis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: