Citraland
Honda

Pemkot Lubuklinggau Ikuti Rakernas IX JKPI 2022

Pemkot Lubuklinggau Ikuti Rakernas IX JKPI 2022

Wakil Walikota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar didampingi sejumlah pejabat di jajaran Pemkot Lubuklinggau menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2022, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang.-Fran Kurniawan-Palpres.com

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Wakil Walikota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar didampingi sejumlah pejabat di jajaran Pemkot Lubuklinggau menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2022, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis 3 November 2022.  

Rakernas ini dihadiri 73 Kab/Kota se-Indonesia. Ikut hadir Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kahlan Bahar, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) H Trisko Defriyansa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), H Dian Chandera, Kadis Koperasi dan UKM, H Wiwin Eka Saputra, Kadis DP3APM, Heri Suryanto dan Kadis Kominfotiksan,  M Johan Iman Sitepu.

Acara Rakernas dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Mawardi Yahya. Berbagai kegiatan mewarnai agenda Rakernas tahun ini. 

BACA JUGA: Sinergitas Bank Sumsel Babel dengan Mitra Binaan di Kota Lubuklinggau

Selain acara inti Rakernas, juga ada seminar nasional, karnaval budaya, pertunjukan seni, permainan tradisional, pameran dan safari subuh.

Selanjutnya ada bazar di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang yang diikuti 73 kabupaten/kota se-Indonesia. 

Walikota Palembang, H Harnojoyo dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada peserta Rakernas JKPI sekaligus ucapan terima kasih atas ditunjuknya Kota Palembang sebagai tuan rumah Rakernas IX JKPI tahun 2022. 

Menurutnya, sedikitnya 23 fakta sejarah yang mendukung Kota Palembang sebagai kota pusaka.

Ketua Presidium JKPI, Dr H Bima Arya Sugiarto, ada dua keunggulan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki negara-negara lain. Pertama sambungnya, setiap kota punya narasi dan kedua domestik market.

“Beberapa negara harus mengincar domestik turisme luar sedangkan di Indonesia target domestiknya tidak mesti turis dari luar,” ujar Bima Aria.

Kekayaan alam bisa habis, demikian pula sumber daya alam (SDA). Penurunan inflasi bisa saja terjadi setiap saat, tetapi sumber cagar kebudayaan tidak akan pernah ada habisnya dan bisa menjadi daya tarik tersendiri.

BACA JUGA:DKUKM Lubuklinggau Pantau Usaha Kecil Terdampak Covid 19

Wakil Gubernur Sumsel, H Mawardi Yahya dalam kesempatan tersebut mengatakan siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan kita, kalau bukan kita sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com