Apakah Kamu Termasuk Ribetik, Orang –orang Ribet Sedikit Problematik

JAKARTA, PALPRES.COM - Sebagai manusia yang membutuhkan kehadiran orang lain, kita dituntut untuk bisa bersosialisasi terhadap orang dan lingkungan sekitar. 

Hal ini lebih kepada kita yang masuk ke golongan makhluk sosial. 

Ketika bersosialisasi, manusia membutuhkan suatu interkasi yang positif dari orang lain. 

Hal itu dapat menjadi sebuah hal yang baik, kalau interaksi itu tidak membebani orang yang menjadi lawan interaksi kita. 

BACA JUGA:Bahasa Cinta Ini Wajib Kamu Kuasai, Jika Mau Hubungan Tetap Hangat

Tetapi, semua akan berubah tidak nyaman apabila orang yang kita ajak berinteraksi adalah orang yang tergolong ribetik (ribet dan sedikit problematik) terhadap dirinya. 

Percayalah, hal tersebut sangat merugikan diri anda dan orang lain tentunya. 

Coba cek yuk, apakah kamu memiliki tanda-tanda ribetik yang tidak kamu sadari dibawah ini;

1. Mudah terpancing emosi

Orang yang sering tersulut api emosi terkadang membuat lawan interaksi tidak nyaman. 

BACA JUGA:Cari Tahu Si Dia Suka atau Tidak dari Balasan Chat Cintamu

Mereka yang mudah marah biasanya sulit diajak kompromi. 

Mereka lebih mementingkan ego mereka. 

Tanpa sedikit banyak mendahulukan kritik dan saran dari orang lain. 

Orang-orang dengan karakter seperti ini sering dikatakan sebagai orang yang ribet,dan tidak bersahabat. 

BACA JUGA: 5 Ciri Pria Mencintai dan Menyayangi Dirimu Dilihat dari Sikapnya

Sifat negative mereka terlalu mendominasi sehingga susah untuk bisa berbaur dan diterima oleh lingkungan sekitar.

2. Tidak bisa mengambil keputusan kecil dengan cepat

Ciri yang ke 2 adalah tidak bisa mengambil keputusan kecik dan cepat. 

Coba di ingat-ingat kembali apakah kamu pernah bertemu dengan orang tipe ini. 

Contohnya ketika pergi jalan ke mall dengan seorang teman. 

BACA JUGA: Ini Zodiak Paling Bucin, Rela Cintai Pasangan Walaupun Selalu Disakiti

Kamu menanyakan ingin makan dimana, dan makan apa. 

Tetapi orang tersebut sulit sekali untuk menjawab hal tersebut. 

Mungkin sebagian orang mengiri itu bukanlah hal yang penting. 

Tetapi menurut sebagian orang lainnya, hal itu merupakan suatu kegagalan dari seseorang untuk membuat sebuah keputusan kecil.

BACA JUGA:Tips Membuat Produk Kecantikan dengan Bahan Alami

3. Merasa paling sempurna

Beberapa orang yang sering kita jumpai mengangap mereka adalah orang yang memiliki celah kecil untuk melakukan kesalahan. 

Dengan kata lain tidak mau disalahkan. 

Biasanya orang-orang seperti ini sulit sekali ditentang pendapatnya. 

Padahal didalam hidup ini tidak semau hal harus dilakukan sesuai keinginan kita. 

BACA JUGA:Tips untuk Membuat Bibirmu Merah Alami Tanpa Lipstik

Sudah selayaknya orang dengan tipe ini bisa mulai berempati terhadap orang lain. 

Jika masih mau memerlukan bantuan orang lain.

4. Lebih banyak bicara dari pada mendengarkan

Berikutnya adalah orang yang terlalu banyak bicara dibandingkan dengan menunjukan aksi nyata. 

Membuat interaksi seimbang dibutuhkan pengertian yang kongkret. 

BACA JUGA:Simak, 5 Tips Memperbaiki Hati dan Cara Melembutkannya

Kapan kita bisa bicara, kapan kita bisa mendengarkan. 

Menjadi hal yang buruk ketika kalian selalu ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan saran atau nasihat orang lain. 

Jika tidak bisa mengelola hal tersebut bukan tidak mungkin perselisihan akan terjadi.

5. Memandang masalah dari satu sisi

Untuk mencapai sebuah hal diperlukan banyak pandangan.

BACA JUGA:Mau Cepat Lulus Kuliah! Yuk Cobain 8 Kiat Berikut

Sebagai makhluk sosial kita tidak boleh memandang sesuatu hanya dari satu sisi, lalu memutuskan hal penting. 

Sehingga pendapat dari pihak lain tidak dianggap, dan dilupakan. 

Itu bukan merupakan sesuatu yang bijak. 

Terkadang orang yang ribet secara garis besar tidak sukan diajak berkompromi. 

BACA JUGA: Cara Ampuh Mengatasi Pacar yang Ngambek

Hal tersebut membuat semua interaksi mejadi tidak nyaman. 

Nah, kelima sikap tadi tidak baik dipertahankan jika kamu mengingankan hubungan pertemanan, persaudaraan, atau apapun itu secara berkualitas. 

Hiduplah dengan berempati, sehingg dunia menjadi lebih damai.

 

 

 

Sumber: