Honda

Rencana Lift Jembatan Ampera, Tim Ahli: Tak Ada Kajian Akademis!

Rencana Lift Jembatan Ampera, Tim Ahli: Tak Ada Kajian Akademis!

BACA JUGA:Tradisi Sedekah Bumi, Momen Kenang Sejarah Terbentuknya Desa Sri Mulyo

Pihaknya juga sudah menyampaikan informasi ini, kepada pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatera Selatan.

Sebelumnya, rencana Jembatan Ampera yang bakal di lakukan pemasangan lift, dinilai merusak citra bangunan landmark Kota Palembang.

Demikian disampaikan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sumatera Selatan (Sumsel), Dr Ari Siswanto.

“Jembatan Ampera merupakan bangunan bersejarah. Jika di lakukan pemasangan lift kemungkinan akan merusak keaslian struktur, arsitektur dan merusak citra sebagai bangunan landmark kota,” jelas Dosen Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya (Unsri), melalui pesan grup WhatsAap.

BACA JUGA:Telisik Jejak Ritual Agama di Masa Prasejarah

Untuk itulah, pemasangan lift pada Obyek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) tersebut harus dilakukan kajian terlebih dahulu terkait kelestarian Cagar Budaya di Jembatan bersejarah tersebut.

 “Apalagi memakan dana yang cukup besar. 

Jika benar-benar dipasang pastinya akan menganggu arus lalu lintas serta kebutuhan tempat parkir tidak akan terpenuhi. 

Untuk itulah, harus dilakukan kajian pelestarian terlebih dahulu,” jelasnya.

BACA JUGA:Jajaki Kolaborasi Sejarah Dan Budaya

Senada, Ketua Sahabat Cagar Budaya Sumsel, Robby Sunata mengatakan Jembatan Ampera telah menjadi lambang kota Palembang, dan terletak di tengah-tengah Kota Palembang yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan seberang Ilir.

Oleh sebab itulah, jika benar dijadikan sebagai destinasi wisata, apakah wacana tersebut tidak akan merubah struktur keaslian icon Kota Palembang tersebut.

"Jika di atas jembatan di pasang lift bagaimana dengan parkirnya, apakah tidak akan menganggu arus lalu lintasnya.

Kalau di bawah jembatan, apakah memungkinkan orang-orang kaya mau berjalan ke atas Jembatan Ampera,” jelasnya melalui pesan grup WhatsAap.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres .com