Honda

Syair Siti Zubaidah Dikemas Dialog Drama

Syair Siti Zubaidah Dikemas Dialog Drama

Para pakar budaya dan sastra dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia melakoni cerita Siti Zubaidah yang dikemas dalam dialog drama Dulmuluk-Foto Alhadi Farid-Palpres.com

Para Pakar Budaya Lakoni Dulmuluk Siti Zubaidah

 

PALEMBANG, PALPRES.COM – Para pakar budaya dan sastra dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia melakoni cerita Siti Zubaidah yang dikemas dalam dialog drama Dulmuluk.

 

Penampilan para guru besar dan doktor ini merupakan hasil disertasi yang ditulis Latifah Ratnawati untuk model pertunjukkan berbasis sastra melayu lama.

 

Sutradara dialog drama Siti Zubaidah, Prof. Dr. Ir Nurhayati, MPd, mengatakan, penelitian syair Siti Zubaidah menjadi dialog drama merupakan usaha dalam melestarikan budaya melayu kepada generasi muda.

 

"Tahun ini menceritakan lakon Siti Zubaidah, dari syair ke dialog drama. Pesannya syair yang sudah tidak populer lagi di kalangan generasi muda, sekarang kita jadikan syair dalam bentuk yang lain," jelas Ketua HISKI Komisariat Sumsel ini.

 

BACA JUGA:Mengenal Kerajinan Laquer Palembang, Sudah Ada Sejak Kerajaan Sriwijaya

 

Dalam seni dulmuluk ini, pemainnya melibatkan Prof. Novi Anoegrajekti, MPd, sebagai Permaisuri Kembayat Negara, kemudian Drs. Sudartomo Macaryus, MHum sebagai Sultan Darmansyah Raja Kembayat Negara,  Dr Ina Samosir Lefaan, MPd, sebagai Siti Zubaidah dan lainnya. 

 

Wakil Rektor Bidang Umum, Kepegawaian dan Keuangan, Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE. M.Si, mengaku sangat mendukung kegiatan seni dan budaya ini.

 

Menurutnya, lembaga perguruan tinggi akan selalu mendukung kegiatan positif baik bernuansa akademik maupun non akademik.

 

"Kami memberikan dukungan mulai dari memfasilitasi, memberikan sumber daya manusia," jelasnya.

 

BACA JUGA:Rembuk Adat Bahas Konsistensi Jaga Adat Besemah

 

Dia mengatakan, kegiatan dulmuluk ini untuk melestarikan budaya sehingga diharapkan budaya yang ada bisa terlestarikan dan bermanfaat serta memberi semangat kepada generasi muda.

 

"Dengan cerita, catatan dan pertunjukkan seperti ini bisa dicoba, diaktualisasi dan diungkap sehingga diharapkan bukan kembali ke masa lalu tapi belajar dari masa lalu baik berkaitan dengan kepahlawanan dan lainnya," jelasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang pembakti Kesultanan Palembang Darussalam Raden Muhammad (RM) Rasyid Thohir SH menilai, kegiatan seni dulmuluk ini sebagai upaya dalam melestarikan seni daerah. Hal ini mengingat, kegiatan budaya dulmuluk sudah mulai hilang.

 

"Masyarakat dulmuluk harus digiatkan dan dikembangkan, dengan catatan tidak mengubah seni drama yang sudah ditayangkan sebelumnya," pesannya. 

BACA JUGA:Pemasangan Lift Jembatan Ampera Merusak Landmark Kota Palembang 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: