Lokomotif Mak Itam Segera Beroperasi, Penarik Kereta Uap Legendaris yang 'Mati Suri' 10 Tahun Lalu
Lokomotif Mak Itam segera beroperasi di jalur Sawahlunto-Muaro Kaaban setelah sebelum mati suri selama 10 tahun lalu--indonesia.go.id
Pada awal 2009 Mak Itam dikaryakan sebagai lokomotif penarik gerbong kereta wisata rute pendek, Sawahlunto-Muaro Kalaban, sejauh delapan kilometer.
BACA JUGA:Jika Ganjar Pranowo dan Anies Diadu Pilpres 2024, Fahri: Ide Brilian Bakal Mengemuka, Alasannya Ini!
Dan bergantian dengan lokomotif diesel menjadi penarik kereta wisata Danau Singkarak pada tahun yang sama.
Sekali jalan, lokomotif uap mampu menghabiskan satu ton batu bara untuk bahan bakarnya ini.
Mak Itam terakhir kali digunakan sebagai penarik kereta wisata ketika digelarnya lomba balap sepeda bertaraf internasional, Tour de Singkarak, dalam dua penyelenggaraan berturut-turut, yakni 2011 dan 2012.
Saat itu Mak Itam bertugas membawa ratusan peserta balap sepeda dari 23 negara melakukan perjalanan wisata sebelum mereka memulai lomba.
BACA JUGA:SAH! APBD 2023 Jawa Tengah Sentuh Rp25,73 Triliun, Naik 1 Triliun Lebih, Ganjar Pranowo: Saya Senang
Setelah acara berakhir, Mak Itam tak lagi dioperasikan untuk penarik kereta wisata di kawasan Sawahlunto.
Apalagi karena Mak Itam mengalami sebuah cedera fatal, akibat kebocoran pada pipa pemanas air di ruang pembakaran.
Hal itu membuatnya lumpuh untuk sementara waktu, karena tak ada lagi suku cadang yang tersedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: