Honda

Gempa Megathrust 'Ancam' Pulau Jawa, Lebih Dahsyat dari Gempa Aceh, Cek Faktanya

Gempa Megathrust 'Ancam' Pulau Jawa, Lebih Dahsyat dari Gempa Aceh, Cek Faktanya

Ilustrasi gempa--pixabay

JAKARTA, PALPRES.COM – Warga Indonesia dihebohkan dengan berita terkait gempa Megathrust magnitudo maksimal 8,8, yang diprediksi bisa mengguncang Pulau Jawa.

Tidak itu saja, gempa maha kuat itu pun disebut-sebut berpotensi menimbulkan gelombang tsunami yang bisa mencapai tinggi 20 meter. 

Dampak dari gempa Megathrust magnitudo 8,8 itu disebut bisa lebih dahsyat dari gempa bumi di Aceh tahun 2004, yang menimbulkan tsunami dan korban jiwa hingga ratusan ribu orang.

Berita gempa Megathrust magnitudo maksimal 8,8 ini kian panas, sejak terjadinya gempa bumi Cianjur magnitudo 5,6 beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Gempa 5,6 Magnitudo Guncang Cianjur, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

Terkait berita yang meresahkan masyarakat itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan press release resmi nomor GF.00.02/004/DG/VII/2019 yang ditandatangani oleh Dr. Ir. Muhammad Sadly, M.Eng Deputi Bidang Geofisika diterbitkan tanggal 21 Juli 2019. 

BMKG dalam press releasenya, menyampaikan bahwa Indonesia sebagai wilayah yang aktif gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan. 

Menurut BMKG, berdasarkan kajian para ahli bahwa Zona Megathrust Selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan Magnitudo Maksimum M 8,8. 

Namun, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa bumi.

BACA JUGA:Berkaca Dari Bencana Gempa Cianjur, Begini Cara Polres Prabumulih Atasi Bencana

BMKG pun menyampaikan imbauan untuk melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural dengan membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman tsunami, serta membangun kapasitas masyarakat terkait upaya penyelamatan saat terjadi gempa bumi dan tsunami.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu tersebut.

Namun, hal tersebut kemudian dibantah oleh pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Memang, gempa Cianjur memiliki daya rusak yang luar biasa, namun hal itu terjadi karena lokasi titik gempa yang dangkal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id