Ditetapkan Sebagai Shelter Tourism, Inilah Pesona Taman Langit Gunung Banyak

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kawasan Taman Langit Gunung Banyak merupakan salah satu destinasi wisata yang lagi hits di Malang yang ditetapkan sebagai shelter tourism atau tempat evakuasi sementara apabila terjadi bencana alam.

Wisata di kawasan Kota Batu Malang ini banyak memiliki spot foto menarik dengan latar belakang perbukitan dan sangat cocok bagi kawula muda untuk menghabiskan waktu bersama pacar, sahabat maupun keluarga.

Begitu memasuki Taman Langit Gunung Banyak, pengunjung akan disambut pintu gerbang eksotis.

Pintu gerbang ini terbuat dari akar-akar kayu, yang berdesain menyerupai penjaga jelita. Jika menjelang malam hari, cahaya dari lampu yang menerangi gerbang sehingga membuat keindahannya makin eksotis.

BACA JUGA:Potret Keindahan Pulau Maitra, Model di Uang Seribu Rupiah

Selian itu, pengunjung juga bisa menikmati keindahan pemandangan Kota Batu dari Taman Langit Gunung Banyak.

Salah satu caranya bisa melalui replika bangunan rumah di atas gunung. Ketika memasuki rumah tersebut, pengunjung bisa bebas menikmati keindahan Kota Batu dari ketinggian.

Untuk itulah, kawasan di Kota Batu ini ditetapkan sebagai shelter tourism menjadi upaya kesiapan mitigasi kebencanaan di kawasan pariwisata.

Apalagi Indonesia banyak dikelilingi oleh gunung berapi sehingga memiliki potensi bencana alam yang cukup besar.

BACA JUGA:Yuk Intip Pesona Air Terjun 7 Tingkat di Lahat, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Disisi lain gunung berapi juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah. Sehingga menjadi daya tarik Indonesia.

Dengan adanya tempat evakuasi sementara di Taman Langit Gunung Banyak, tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi sebagai destinasi wisata, tapi juga dapat difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara/akhir.

Shelter tourism sendiri adalah konsep pariwisata yang terbilang baru. Pemerintah melihat adanya potensi yang dapat dikembangkan di sektor pariwisata.

Oleh sebab itulah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menetapkan kawasan tersebut sebagai shelter tourism.

Sumber: