Gunung Api Semeru Erupsi, 4 Desember 2022, Berstatus Awas, Luncuran Awan Panas Hingga 19 Kilometer
Gunung api semeru kembali erupsi, Ahad, 4 Desember 2022. Luncuran awan panas hingga 19 kilometer.--bnpb.go.id
Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
BACA JUGA:INFO TERBARU! 1.979 Warga Mengungsi Imbas Gunung Api Semeru Erupsi
BACA JUGA:Promo Chatime 4 Desember 2022, Chatime Brown Sugar Fresh Milk Hingga Manggo Green Tea Cuma Rp15k
Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," jelasnya.
Di samping itu, sambung dia, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.
BACA JUGA:Wajib Dicoba! 5 Aneka Olahan Jengkol Enak dan Tidak Bau
Adapun masyarakat juga diimbau untuk tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan mengenai aktivitas Gunung Api Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Luncuran APG Sejauh 19 Kilometer
Sementara itu, dari hasil pemantauan di lapangan oleh tim PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak.
“Sudah sampai Gladak Perak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang.
BACA JUGA:Juru Bicara Sriwijaya Forum Care: Penyebaran HIV/AIDS Beralih ke Ibu Rumah Tangga
Abu vulkanik gunungapi Semeru juga dilaporkan membumbung tinggi berwarna abu dan hitam pekat. Jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di sekitar lokasi.
“Situasi saat ini di Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bnpb.go.id