Honda

3 Kampung di Pagaralam Terima Penghargaan, Ternyata Karena Ini, Ternyata Karena Ini

3 Kampung di Pagaralam Terima Penghargaan, Ternyata Karena Ini, Ternyata Karena Ini

Staf PPLH menunjukkan sertifikat penghargaan kampung iklim-Eko Palpres.com-

PAGARALAM, PALPRES.COM –  Tiga kampung di Kota PAGARALAM menerima piagam Penghargaan Partisipasi Proklim. Penghargaan ini diterima karena masyarakatnya dianggap mendukung dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 

Kampung iklim ini merupakan program Presiden RI Joko Widodo yang mencanangkan Indonesia ke depan mampu mengurangi dampak perubahan iklim secara berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat.

“Tahun di 2022 ini, tiga wilayah kampung di Kota Pagaralam mendapat piagam pengahargaan Madya,” ucap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagaralam Dekky Aprizal SP melalui Kabid PPKLH Sari Kurniaty STP Msi.

Dia menyebutkan, ketiga lokasi tersebut RW 05 Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara. RW 1 Kelurahan Candi Jaya dan RW 2 Kelurahan Jokoh, Kecamatan Dempo Tengah.

BACA JUGA:5 Spot Wisata Hits di Gunung Dempo, dari Tugu Rimau hingga Kampung Tertinggi di Sumsel

“Penghargaan ini dari Kementrian LHK RI, dan piagamnya kita terima dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel belum lama ini,” ucap dia.

Sari menyebutkan, jika kampung iklim adalah lokasi yang berada di wilayah administrasi  paling rendah setingkat rukun warga atau dusun. Dan paling tinggi setingkat kelurahan. 

“Yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesimbungan,” katanya.

Sebagaimana disampaikan pak Jokowi, pada kegiatan Climate Adaption Summit (CAS), bahwa seluruh potensi masyarakat harus digerakkan mengatasi perubahan iklim.  

Melibatkan masyarakat untuk mengendalikan perubahan iklim melalui program kampung iklim yang mencakup 20.000 desa di 2024.

BACA JUGA:Ini Keinginan Pemkot Pagaralam Usai Revisi Perda RTRW

Untuk mengatasi perubahan iklim, proklim memiliki rencana aksi. Diantaranya, Aksi adaptsi meliputi pengendalian kekeklringan, banjir dan longsor. Peningkatan ketahanan pangan. Serta pengendalian penyakit terkait iklim.

Aksi mitigasi yang memiliki sasaran terhadap pengelolaan sampah, atau limbah. 

Penggunaan energi baru, melakukan budidaya pertanian yang rendah emisi contohnya penggunaan pupuk dan pestisida organik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: