Citraland
Honda

Mobil Listrik Diprediksi Kuasai Pasar Otomotif 2025, Solusi Harga BBM Naik, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Mobil Listrik Diprediksi Kuasai Pasar Otomotif 2025, Solusi Harga BBM Naik, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Mobil Listrik Diprediksi Kuasai Pasar Otomotif 2025 bahkan menjadi solusi harga BBM Naik. Lantas apa Kelebihan dan Kekurangannya?--volvo cars

“Setelah beraktivitas, kita bisa langsung mengisi energi baterai di rumah. Untuk jarak tempuh 1.300 km hanya mengeluarkan biaya Rp250 ribu. Biaya ini lebih murah jika dibanding dengan mengisi bensin (pertamax, red) berkisar Rp12ribu/liter,” sebutnya.

BACA JUGA:Sekda Empat Lawang Ajak Kwarcab Pramuka Sukseskan 3 Agenda Besar Tahun 2023

Bahkan, sambungnya, pengguna mobil listrik juga mendapatkan pelayanan Emergency Electric. Seperti Hyundai, konsumen bisa menghubungi Emergency Electric untuk dilakukan pengisian baterai.

“Hanya dalam waktu 15 menit, mobil akan terisi 20 persen dan itu sudah cukup untuk sampai ke rumah. Hyundai juga memberikan garansi untuk baterai selama 8 tahun,” katanya.

Selain itu, fitur yang dimiliki mobil listrik khusunya Hyundai Kona Electric sangat lengkap baik dari multimedia maupun fitur lain yang ada di kabin mobil.

“Pajaknya pun murah, seperti Hyundai Kona Elektrik ini berkisar Rp700 juta dengan nilai pajak Rp2,9 juta/tahun,” ucap Fitra.

BACA JUGA:Usai Operasi Tangan Akibat Ledakan Petasan, Ini Kondisi Terkini Wabup Kaur

Dari banyaknya kelebihan tersebut, Fitra juga menceritakan kelemahan dari mobil listrik. Seperti suara ban yang terdengar hingga di kabin mobil suara mesin mobil yang halus.

“Begitu juga jika ingin keluar kota. Pengisian listrik lebih lama dibanding mengisi bensin. Kita berharap kedepan ada ketersediaan fast charging di tempat tertentu, salah satunya rest area. Saya juga menyarankan jika Anda membeli mobil listrik, pastikan ini mobil ke dua sehingga jika ingin bepergian jauh bisa menggunakan mobil lain yang menggunakan bensin,” sarannya.

Pada tahun 2022 lalu, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol, menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga mendorong Korea Selatan untuk mempercepat ekosistem mobil listrik di Indonesia.

BACA JUGA:Bobol Rumah Fotografer, Seorang Mahasiswa Diamankan Satreskrim Polres Pagaralam

“Kita sambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, kita sepakat untuk terus membuka akses pasar,” ucap Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan pers di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, sepert yang dirilis melalui laman presidenri.go.id.

Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.

Di bidang investasi, Presiden Jokowi menyampaikan investasi Korea Selatan di Indonesia juga mengalami pertumbuhan pesat dan prospek yang baik khususnya di beberapa bidang termasuk industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik industri kabel listrik dan telekomunikasi, serta garmen dan energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: