Memeriahkan Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam, Seniman Palembang Melukis Bersama
Beberapa seniman di Palembang melukis dalam kegiatan peringatan lima hari lima malam di pelantaran Monpera-Kurniawan-palpres.com
PALEMBANG, PALPRES.COM - Di hari ketiga kegiatan peringatan pertempuran lima hari lima malam, belasan seniman yang ada di Kota Palembang melukis bersama di pelantaran Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Selasa 3 Januari 2023.
Bahkan untuk memeriahkan dan mengenang upaya tentara dan masyarakat mempertahankan kota agar tindak kembali dijajah Belanda, juga digelar membaca puisi dan nonton bareng film Kader 1947.
Ketua Panitia, Dr Dedi Irwanto MA mengatakan, bahwa kegiatan dibuat sangat menarik agar bisa menarik perhatian masyarakat Palembang, untuk meramaikan kegiatan mengenang perjuangan dalam perang lima hari lima malam.
"Kita bersyukur kegiatan yang kita adakan ini, menjadi pusat perhatian dan sukses dalam beberapa hari terakhir sejak di gelar.
BACA JUGA:Buruan Klaim Bantuan Saldo Dana Gratis Langsung Cair Rp600 Ribu dari Pemerintah, Ini Linknya
Kita harapkan puncak acara nanti tepatnya 5 Januari 2023 lebih ramai dan bisa dihadiri siswa berbagai tingkatan sekolah.
Sehingga kita bisa mengedukasi mereka mengenai sejarah," ujarnya.
Sementara itu, salah satu seniman Palembang, Ali mengatakan, kegiatan ini sangat bagus dan hari ini (Selasa,red) ada diskusi sejarah dan budaya, membaca puisi, melukis dan nonton bareng film Kadet 1947.
"Kita harapkan melalui kegiatan ini dapat mengingatkan kita, khususnya generasi muda untuk menghargai jasa para pejuang dengan mengisi kemerdekaan dengan beberapa hal diantaranya belajar, bekerja dengan penuh inovasi, dan mengembang diri agar memiliki kemampuan daya saing yang kuat," jelasnya.
BACA JUGA:Pemilik KIS Gratis Bisa Dapat Bansos PKH Januari 2023, Cek Namamu di cekbansos.kemensos.go.id
Lanjut dia menjelaskan, bahwa perang lima hari lima malam di Palembang merupakan peristiwa perlawanan tentara Indonesia terhadap serangan pasukan tentara Belanda yang terjadi selama lima hari berturut-turut, sejak tanggal 1 hingga 5 Januari 1947.
Belanda, lanjut dia, dalam menguasai kembali Indonesia ditempuh dengan tiga cara yakni aksi militer, melakukan pembentukan negara boneka, dan menjaga agar Indonesia tetap berada di bawah kekuasaan mereka.
Bahkan Palembang merupakan salah satu wilayah strategis Indonesia yang menjadi tujuan Belanda untuk kembali mereka kuasai, karena kekayaan alamnya serta potensi Bumi Sriwijaya itu sebagai pusat pemerintahan, kekuatan militer, dan kegiatan politik maupun ekonomi di Sumsel.
Sementara bagi rakyat Palembang, pertempuran ini menjadi momentum perjuangan mereka untuk mempertahankan tanahnya agar tindakan penjajahan tidak terulang kembali pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com