China Protes Keras, Warganya Dibatasi Kunjungi Negara-negara Ini
Tim medis di China sedang menangani pasien Covid-19-Net-
BACA JUGA:Ini 4 Daerah Terkaya di Provinsi Bangka Belitung
Sejumlah negara juga menilai China kurang transparansi dalam menyajikan data Covid harian.
Sehingga, sejumlah negara khawatir munculnya varian baru.
Hal itulah yang dijadikan alasan bagi sejumlah negara terkait kebijakan pembatasan pelancong dari China.
Seperti diketahui, China mengalami lonjakan kasus yang tajam usai melakukan pelonggaran setelah menjalani kebijakan zero Covid selama bertahun-tahun.
Akibatnya, pasien di rumah sakit membludak dan krematorium kewalahan menghadapi lonjakan pasien.
Akhir Desember lalu, Beijing tak lagi mewajibkan aturan karantina, bagi setiap pelancong yang masuk ke negaranya.
Alhasil, banyak warga China yang sudah rindu plesiran, berbondong-bondong ke luar negeri.
Sejak Desember 2022, China hanya mencatat 22 kematian akibat Covid-19.
BACA JUGA: 3 Bansos Ini akan Cair pada Januari 2023 Ini, Pastikan Kamu Dapat Ya
Secara dramatis, mereka dilaporkan mempersempit kriteria untuk mengkategorikan kematian akibat Covid.
Sebelumnya diketahui, penyebaran Virus Corona atau Covid-19 semakin meninggi di beberapa negara.
Bahkan di Tiongkok terjadi ledakan kasus Covid-19, dengan 1 juta kasus yang terjadi setiap harinya.
Beberapa negara yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 tersebut, diantaranya Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Brasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id