Honda

Tindak Kekejaman dalam Industri Perdagangan Hewan Peliharaan Kian Marak, Simak Hasil Investigasi PETA

Tindak Kekejaman dalam Industri Perdagangan Hewan Peliharaan Kian Marak, Simak Hasil Investigasi PETA

ilustrasi Tindak Kekejaman terhadap Hewan Peliharaan.--internet

JAKARTA, PALPRES.COM – Dugaan tindak kekejaman dalam dunia industri perdagangan hewan peliharaan kembali disorot.

Seperti dirilis Kamis, 5 Januari 2023, sebuah investigasi teranyar dari PETA memperlihatkan penderitaan yang tersebar luas di peternakan-peternakan anjing di Indonesia. 

Wakil Presiden PETA Jason Baker menyebutkan, video rekaman yang baru didapat menunjukkan bagaimana anjing-anjing dikurung dalam kandang sempit, hampir tanpa perlindungan dari unsur alam di salah satu peternakan, dan hanya menggunakan terpal.

Di video tersebut memperlihatkan bagaimana anjing-anjing itu hanya diberi makan dan minum dalam jumlah terbatas. 

BACA JUGA:MANTUL! Main Game Ini, Saldo DANA Gratis Rp300.000 Langsung Cair, Begini Caranya

Anjing-anjing dalam video itu hanya bisa berdiri di atas jaring kawat, kayu-kayu rusak atau tanah.

Dan video juga memperlihatkan anjing-anjing menangis, berjalan bolak balik dan berlari berputar terus-menerus.

Dua ekor anjing pug – jenis ras yang memiliki gangguan pernapasan –  dipegang dan dikawinkan secara paksa oleh para peternak, yang akan menghasilkan anak-anak anjing dengan wajah dan hidung pesek yang akan mengalami kesulitan untuk berlari, berjalan dan bernafas. 

Kaki belakang seekor husky terlihat cacat dan seorang breeder (atau peternak) mengancam seekor Rottweiler sampai ia mundur ketakutan. 

BACA JUGA:Danau Rayo di Kabupaten Muratara, Objek Wisata Baru yang Wajib Dikunjungi

Dilaporkan bahwa anjing-anjing dari tempat-tempat seperti ini dijual secara daring di Tokopedia, dan di situs-situs e-commerce beserta grup lainnya.

Kemudian dikirim ke seluruh penjuru negeri dengan menggunakan jasa pengiriman untuk menyuplai toko-toko hewan, termasuk yang berada di Jakarta.

“Tidak bisa lari dari kebisingan, bau tak sedap dan kesakitan, anjing-anjing ini menghabiskan hari mereka dengan berjalan mondar-mandir di dalam kandang suram, bahkan tanpa selimut untuk membuat mereka nyaman,” sebut Jason Baker. 

Jason Baker menegaskan, pihaknya mendorong orang-orang untuk mengingat tangisan anjing-anjing ini dan tidak membeli hewan dari toko-toko hewan atau peternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: