Honda

Warga Muratara Belanja Bahan Bangunan di Sarolangun Jambi, Ternyata Ini Sebabnya

 Warga Muratara Belanja Bahan Bangunan di Sarolangun Jambi, Ternyata Ini Sebabnya

Warga Kabupaten Muratara lebih memilih belanja di pasar Singkut, Kabupaten Sarolangun Jambi.-Hengki Pransis-Palpres.com

MURATARA,BPALPRES.COM- Warga Kabupaten MURATARA lebih memilih belanja di pasar Singkut, Kabupaten Sarolangun Jambi.

Alasannya karena ada kemiringan harga, jadi itulah menjadi penyebab warga Muratara memilih belanja bahan bangunan keluar daerah.

Saat ini harga bahan bangunan mahal semua, kenaikan bahan bangunan tersebut kenaikan harga BBM di tuding menjadi penyebab kenaikan tersebut.

Terpantau di sejumlah toko bangunan di ibu kota Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumsel Besi behel semula Rp48 ribu naik menjadi Rp53 ribu, semen Padang semula Rp63 ribu naik Rp70 ribu, granit harga semula Rp125 ribu naik menjadi Rp145 ribu.

BACA JUGA:Ribuan Warga di Perbatasan Muaro Jambi Resmi Jadi Warga Sumsel, Kok Bisa?

Sementara paku dinding, ember adukan, kawat ikan masih harga yang sama kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilonya.

Umar (56) warga Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara mengaku sebelum lebaran harga bahan bangunan seperti semen, besi behel di toko bangunan masih normal saja.

"Tadi cari semen susah, langka. Ada di salah satu toko, namun harganya naik dari Rp68 ribu menjadi Rp75 ribu. Cukup terkejut dengar harganya,” katanya.

Dia berharap meskipun begitu susah mencari semen, namun pedagang jangan menaikkan harga secara sepihak intinya jangan ambil kesempatan dalam kesempitan.

BACA JUGA:Tugu Selamat Datang Jambi di Wilayah Muratara Masih Jadi Polemik, Dewan Sebut Sumber Daya Alam Jadi Alasannya

Warga Kecamatan Rawas Ilir Mamat Aiz mengaku kaget mendengar harga bahan bangunan banyak naik, padahal belum satu tahun berlalu.

"Cukup kaget, karena harga begitu cepat naik, kemungkinan penyebabnya kenaikan harga BBM," ujarnya.

Ia menjelaskan, terkadang memilih untuk berbelanja di luar Kabupaten Muratara, alasan ada kemiringan harga. “Selisih harga Rp5.000 hingga Rp10 ribu lumayan untuk keperluan yang lain,” katanya.

Disisi lain, salah seorang pedagang toko bangunan, Uni Arsi mengatakan kenaikan harga bahan bangunan dikarenakan kenaikan harga BBM, pihaknya mengakui dari pulau Jawa ada kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com